Kim Jong Woon

Kim Jong Woon
The Art of Voice

Wednesday, 2 July 2014

Fanfiction - Sandiwara Cinta Chapter 4



Author       : Clouds6009

Main Cast  : Yesung a.k.a Kim Jong Woon, Park Shin Hye, Cho Kyuhyun

Other Cast : Ryeowook, Jung YongHwa, other Super Junior Member, Park Jiyeon, IU, ELFs
Pairing       : Crack!pairing Yesung/ShinHye, Yesung/Jiyeon, YonghHwa/ShinHye
Genre         : Romance, Friendship, Family
Language   : Indonesian
Rate            : T
Disclaimer : Casts are idols that I like. They belong to God, their family, and company. I just use their names and characters here. The story is mine.
Author Note : I write this story because I like the main casts personally, but I have another reason. I rarely find a fanfic that Yesung acts as a REAL man. I often find him acts as boy lover, and he is the woman-alike character (Uke). This is driving me crazy. I hope, my amateur writing is not too bad. Happy reading!!


Chapter 4th

Sudah 2 bulan lamanya sejak berita itu tersebar ke publik. Tapi, banyak orang masih begitu penasaran tentang sepasang ‘kekasih’ ini. Lihat saja betapa banyak tawaran variety show, CF, photoshoot, dan show yang diterima Yesung dan Shin Hye beberapa minggu terakhir. Walau begitu, mereka belum pernah bertemu dalam satu acara pun. Kebetulan? atau kesengajaaan? Entahlah… .
Tapi semua itu berbeda dengan hari ini.


Shin Hye’s POV

“Shin Hye-ssi?”
“Ne?”
“Sebelumnya anda mengaku, tipe ideal anda paling tidak tidak lebih tua dari 4 tahun. Jadi, bagaimana dengan Yesung-ssi?” sang MC, Shin Dong Yup, bertanya untuk sesi terakhir talk shownya.
“Aaa… Jong Woon Oppa memang lebih tua 6 tahun dariku. Tapi dia terlihat seperti di awal 20an di mataku.” jawabku, aku membayangkan senyum manis yang kulihat sebelumnya. Ya, dia tidak terlihat berumur 30an. Tidak sama sekali.
“Jadi dia mengubah persepsimu tentang umur? Bagaimanapun, sudah lama sejak aku terakhir bertemu dengannya.” Ucap Shin Dong Yup. Sebelum akhirnya, “Haruskah aku bertemu dengannya sekarang untuk memastikan pernyataan Shin Hye?” nada bicaranya menandakan kalau itu bukanlah pertanyaan, tapi pernyataan. Dan dia melanjutkannya dengan,”Yesung-ssi, silahkan masuk!”

Baru saja Sang MC menyelesaikan kalimatnya, orang yang dipanggil namanya itu sudah berjalan ke arah mereka. Dia memakai blue jeans dipadukan dengan kemeja putih polos, dibiarkannya kancing teratas kemejanya tidak terkait, hingga dia terlihat simple tapi juga stylish. Dia berpelukan akrab dengan Sang MC dan segera duduk di bangku seberang sesuai instruksi, tepat menghadap ke arahku.

“Yesung, lama tidak bertemu.” Ucap sang MC, membuka pembicaraan.
“De, Hyung!” senyum itu disunggingkannya lagi. ‘Aah... kenapa aku belum bisa terbiasa dengan senyum itu?’ batinku.

“Yesung, belakangan aku sering sekali melihatmu di TV dan berbagai event. Golden age, hmm??”
“Hahaha.... ya, terima kasih pada manajemen dan manejerku, Kwon hyung, yang tidak lelah mencarikanku projek. Juga beberapa hoobae dan sunbae, seperti Dong Yup Hyung hari ini, yang menjadikanku guestnya. Dan tentu saja uri #1 Fanclub, ELF yeorobun, gomawo karena terus meminta kehadiranku dan mendukungku sampai saat ini.” Woon Oppa menghadapkan pandangannya pada penonton di studio lalu ke kamera, mengisyaratkan ELF yang mungkin sedang menyaksikan talk show live ini di rumah.

“Yesung-ah~, kau semakin pandai berbicara sekarang. Haha... . Geunde, terima kasih padamu, DongYup Show adalah acara pertama yang berhasil menghadirkan kalian berdua sampai saat ini.” Kata sang MC sambil menepuk pundak Woon Oppa.
“Bagaimana bisa aku menolak undanganmu, Hyung.” Jawab Oppa.

“Shin Hye ssi?” saat suara MC sampai padaku, aku baru sadar kalau sejak tadi tidak mengalihkan pandanganku dari Woon Oppa.
“De... ,” Jawabku segera, mengalihkan perhatianku kembali kepada sang MC.
“Kurasa, aku harus setuju dengan pendapatmu tadi. Dia hampir tidak kehilangan apapun sejak terakhir kali kami bertemu. Chal saenggyotta, Yesungie~”
“Kehilangan apapun?!! Memangnya apa yang kalian bicarakan sebelum aku datang, Hyung?” Tanya Oppa menanggapi penuturan MC.
“Tipe ideal, Shin Hye ssi, yang sama sekali bukan dirimu.”
“Benarkah, Hyung? Memang seperti apa tipe ideal Shin Hye?” melirik sekilas ke arahku.
“Hahaha... sebenarnya hanya satu yang tidak sesuai denganmu. Pria yang paling tidak, tidak lebih dari 4 tahun lebih tua darinya.”
“Mendengar pengakuanmu pada Shin Hye, kurasa  jawaban Shin Hye pasti tidak mencoreng namaku. Hahaha....” 

“Ya, kau benar. Sayang sekali, Yesung-a~.” Jawabnya sambil tersenyum kecut yang dibuat-buat.

“Jadi, apa kalian akan terus menghindari dari tawaran menjadi bintang tamu? Aku yakin kalian mendapat banyak tawaran menggiurkan saat ini. Shin Hye ssi?” tanyanya lagi.
“Anio. Schedule masing-masinglah yang membuat kami baru bisa menghadiri satu acara bersama-sama hari ini.” Jawabku santai, “Sejak awal manajemen yang mengatur semua itu. Aku hanya mengikuti jadwal saja.”
Mendengar jawabanku itu, sang MC lalu melihat ke arah Jong Woon Oppa. Memintanya menjawab pertanyaan yang sama.
“Ya, seperti yang  Shin Hye bilang. Dia masih sangat sibuk, artis setingkat Shin Hye biasanya punya jadwal yang sudah disusun untuk waktu setahun sebelum kegiatannya berlangsung. Seperti halnya Shin Hye, album Super Junior dan soloku juga sudah dijadwalkan sejak september lalu untuk setahun ke depan. Akan sulit menemukan sela yang pas untuk kegiatan individual yang tidak direncanakan sebelumnya.”
“Geurae... ?!!” Tanggap sang MC sambil memijak-mijat tengkuknya pelan. “Hajiman, Jika kalian punya kesempatan untuk tampil bersama, acara seperti apa yang ingin kalian ikuti?” Sambungnya.
“Emm.... outdoor event. Mungkin Running Man, sudah lama aku tidak menjadi guest di sana. Aku juga ingin ikut acara edukasi, seperti 100 Quiz Challenge. Itu kedengaran menarik dan menantang. Dan Yesung Oppa pernah berhasil sampai section akhir acara itu  dengan EunHyuk Oppa. Benarkan?” Tanyaku sambil mengalihkan pandanganku padanya, mencoba menkonfirmasi apa yang kudengar sebulan lalu.
“Kau tau tentang itu?! Hahaha... sebenarnya bagiku itu tahun bersejarah, 2012. Setelah acara itu dan kami pulang ke dorm. Aku dan Eunhyuk  langsung mengumpulkan member dan menyombongkan diri tentang keberhasilan kami. Tapi mereka malah lebih peduli tentang bagaimana mereka akan memanfaatkan uang hadiah yang kami dapatkan.” Katanya geleng-geleng kepala –mungkin dia mengingat saat-saat itu kembali- lalu tertawa. Setelah mendengar pengakuannya itu, penonton di studio sontak ikut tertawa. Hahaha....

“PD-nim, pastikan anda mencatatnya. Running Man atau program kuis. Itulah pilihan mereka ke depannya.” Ucap sang MC sambil memicingkan matanya tepat ke arah kamera. Lalu tertawa kecil, kelihatannya puas karena pertanyaannya tepat sasaran.

“Aku sempat mendengar siaran radio, Shin Hye dan 7 member Super Junior menjadi guest.” Lanjutnya, “Mereka awalnya juga tidak tau hubungan kalian. Jadi kalian belum dekat satu sama lain. Lalu, bagaimana hubunganmu dengan mereka sekarang?”
“Ye. Sekarang aku sering berkomunikasi dan saat kami bertemu, kami saling menyapa dan- jika sempat- berbincang.” Jawabku jujur. Ya, aku memang lebih sering berkomunikasi dengan mereka belakangan ini. I have to say, itu bukan hal sulit untuk merasa nyaman menjadi teman mereka.
“Hmm... Super Junior member, selain Yesung, siapa yang paling dekat denganmu saat ini?”
“Selain Heechul Oppa, Ryeowook Oppa?”Jawabku ragu. Kulihat Woon oppa melihat ke arahku. Sedikit terkejut mungkin.
“Ryeowook Oppa, dia sangat perhatian. 2 minggu lalu, Ryeowook Oppa bahkan memberiku tiket ke pementasan drama musikalnya. Dia juga mengirimiku pesan singkat, untuk membicarakan beberapa hal atau sekadar menyapa.” Jawabku lagi. Drama musikalnya 2 minggu lalu membuat salah satu temanku terpikat. Ya, aku memang meminta Nina, temanku dari Jepang, untuk menemaniku. Dia jatuh hati pada suara, performance, dan juga bahasa Jepangnya- yang ditujukan pada fansnya yang khusus datang dari Jepang- saat itu. Setelah pertunjukan berakhir, dia yang tau aku mengenal Ryeowook, menarikku ke backstage untuk memperkenalkannya. Huufft.... jika Ryeosomnia tau, aku yakin hidupku seminggu bisa ikut-ikutan kacau. T_T

“Ryeowook ya... . Hmm, memang dia salah satu yang bisa mengakrabkan diri dengan wanita dengan cukup mudah, setelah Sungmin tentunya. Jadi, Ryeowook menjadi sosok yang sangat perhatian di matamu. Bukankah Ryeowookie sangat berbeda dengan orang yang ada di depanmu ini?”
Mendengar pertanyaan itu, lagi-lagi penonton tak bisa menahan tawanya. Sedang aku?? Aku masih menimbang-nimbang harus kujawab apa pertanyaan itu. Melihatku tak kunjung menjawab, sang MC pun kembali berkomentar.
“Ani. Hanya saja setelah bertahun-tahun mengenal Yesung, aku hampir tidak pernah mendengarnya berhubungan lebih dari sekedar rekan kerja dengan sesama entertainer. Sekalinya ada hubungan, dia tidak pernah bertingkah seakan dia sedang jatuh cinta dan harus menghubungi ‘seseorang’ itu sesering mungkin. Jadi kupikir,,,”
Belum sempat aku menyusun kalimat untuk memastikan semuanya akan baik-baik saja. Tiba-tiba diapun mengambil alih tugasku.
“De, aku memang kikuk untuk menghubungi seseorang tanpa tujuan atau sekedar menyapa.” Jawabnya sambil berwajah pasrah (?)
“Sekalipun itu kekasihmu?”
“De~. Bahkan, jika itu orang yang kusukai. Akh, Hyung,” jawabnya lagi, pandangannya terlihat seperti memohon pada MC yang -cukup- akrab dengannya itu.
“Waeyo??!” tanggap sang MC, berusaha menggoda Woon Oppa sedikit lebih lama sepertinya.
“Sejujurnya, aku juga tidak tahu kalau Shin Hye saling menghubungi dengan member, terutama Ryeowook. Aku baru mendengarnya hari ini.” Merasa sia-sia dengan usahanya, Woon Oppa memilih mengajukan pertanyaan dalam bentuk pernyataan padaku. Tapi yang terjadi malah....

“Tenanglah, Yesung. Mereka pasti hanya berteman. Kalaupun ada yang perlu kau takutkan, itu bukan Ryeowook, tapi Eunhyuk” ucap sang MC lalu mendekat ke sisi kiri Woon Oppa dan menepuk pelan pundaknya.
Penonton tertawa mendengar komentar dan aksi Dong Yup di penghujung acara. Kulihat Yesung Oppa hanya bisa menanggapinya dengan tatapan tak percaya, lalu malah ikut tertawa. Haha.... +_+
***

“Hye-ya!!” Suara yang begitu familiar memanggilku.
“Ne,Oppa?” kataku saat Woon Oppa sudah berada di depanku saat aku berbalik ke belakang.
“Sudah tidak punya jadwal lagikan?” Tanyanya.
“Ne,”
“Jadi, sudah mau pulang?”
“Ne,”
“Kalau begitu, biar kuantar. Tunggulah di depan pintu masuk. Aku ke parkiran dulu. Call?”

“Baiklah, Oppa.” Jawabku singkat. Lalu dia berbalik, menuju parkiran di lantai 2. Aku masih memandanginya saat Mirae Noona, manajerku, tiba-tiba tertawa. Akupun menoleh padanya, ingin tahu apa ada hal lucu yang kulewatkan.
Mengerti dengan tatapan ingin tahuku, dia lalu bertanya sambil menahan tawanya, “Hmp.... Shin Hye, wae gurae? Kenapa tiba-tiba begitu gugup bicara dengannya?”
“Hmn? Maksud Unnie??” jawabku bingung.
“Biasanya kau bicara dengan nyaman hampir dengan setiap orang yang kau kenal. Kau pasti benar-benar menyukai Yesung-ssi, sampai bicara segugup dan pendek-pendek seperti itu.”
“Unnie~ jangan menggodaku. Aku hanya lelah, jadi menjawab seadanya. Siapa bilang aku gugup?” tanyaku. Tidak terima dengan penilaiannya. ‘Ya, aku tidak gugup. Tidak!’ batinku.
“De, de, de... . terserah padamu saja. Karena pangeran baik hatimu sudah menawarimu tumpangan, aku tidak perlu mengantarmu lagikan? Jja, Unnie ini pulang duluan ya. Bilang padanya jangan ngebut walau jalanan sudah sepi jam segini.”
“Kenapa tidak ikut dengan kami saja? Woon Oppa takkan keberatan. Ne?”
“Ani. Aku tidak mau mengganggu waktu singkat kalian untuk berduaan.” Jawabnya, lalu mencolek pipiku. Dan karena ucapannya barusan, aku yakin bahwa pipiku sudah merona sempurna sekarang. ‘Yak! Apa yang kau katakan??’ hampir saja kukatakan seandainya aku tidak ingat bahwa dia lebih tua dariku. Hufft!!! Melihatku yang tidak merespon, diapun mengusap lebut kepalaku dan mengucapkan ‘Sampai nanti!’.
“Unnie berhati-hatilah.” Aku berteriak dan Unnie hanya melambaikan tangan, lalu menjauh melewati parkiran di area sayap kanan gedung. Sedangkan aku, seperti perintah Woon Oppa tadi, berjalan menuju pintu utama. Tapi perjalanan singkatku itu dipenuhi dengan pengulangan komentar Mirae Unnie tadi dan berakhir dengan sebuah ‘pengakuan’.

‘Yaak! Park Shin Hye. Kenapa kau segugup itu? Sampai hampir tidak bisa berkata-kata. Bahkan sekarang kau menggerutu sendiri akan tingkahmu. Aaah... ada apa denganku?’
***

Saat aku baru saja melewati pintu, kulihat sosok beberapa orang yang kukenal dengan berbagai case alat musik berwarna biru langit. Tidak luput pula dari pandanganku tulisan kecil ’BlueMoon’ di sudut bawahnya yang diikuti garis hitam horizontal.
“Jung Shin-a~” ucapku setelah menepuk singkat bahu pria yang jauh lebih tinggi dariku itu.
“Shin Hye noona!”
“Apa kalian ada siaran hari ini?” tanyaku mengawali pembicaraan.
“De, noona. Tadi ada shooting pengambilan gambar untuk program musik. Karena kami punya jadwal tour mulai minggu depan, jadi kami harus menyelesaikannya lebih dulu.”
“Hmm...” Kuedarkan pandanganku. Tepat di sebelah Jung Shin ada Jong Hyun dan Yong Hwa. Masing masing dengan celana hitam ketat dan kaos abu abu yang dipadukan dengan blazer hitam dengan glow yang kentara lantaran kurangnya pasokan cahaya tempat ini. Tak ambil pusing untuk mengganti kostum panggung, tampaknya.

“Yonghwa, Min Hyuk kemana?”
Baru saja Yong Hwa, yang kutanya, hendak menjawab, sepasang tangan -masing-masing di kanan kiri- sudah mendarat sempurna di pundakku.
“Aku di sini, Noona.” Ucap Minhyuk lalu segera bergabung dengan bandmatenya. Dia menawariku segelas kopi hangat –aku memastikan setelah melihat kepulan asap keluar dari wadah putih itu- yang kutolak karena tidak ingin mengalami insomnia malam ini.
“Sudah lama kita semua tidak bertemu.” Ucapku sambil tersenyum ke arah mereka. Bahagia rasanya karena mereka ada di depanku sekarang.
“Ya, sayang sekali. Itu karena fans yang terus mengelu-elukan pasangan Heartstring dan YAB yang melegenda ini.” Jawab Jung Shin sambil merangkul pundak Yong Hwa yang berdiri di samping kirinya dan tersenyum menggoda ke arahku.

“Jung Shin-a, hati-hatilah bicara tentang noona yang sudah punya kekasih. Kau tidak tau ya? Kau bisa hilang dalam semalam kalau mereka, para fans, sampai tahu kau menggoda Angel for Prince Clouds mereka, apalagi membuatnya tidak nyaman.” Jelas Jong Hyun sambil tersenyum Evil. Kudengar, member KyuLine memang pro dalam mengekspresikan kejahilannya. Dan sekarang aku bisa melihatnya.
Belum sempat JungShin membalas kata-kata Jonghyun, Yong Hwa lalu bersuara,

“Kalian ini. Kita baru bertemu dengannya lagi, tapi kalian sudah mulai menggodanya lagi. Shin Hye, jangan dengarkan mereka. Mereka hanya cemburu dan juga merindukanmu.” Katanya sambil melihat lurus padaku. Senyuman khas jelas terukir di wajahnya.
“Tidak apa, Yong. tentang tour kalian, apa kali ini aku juga dapat tiket gratis? Hehehe...”
“Tentu, VIP untukmu Noona!” Jawab Minhyuk cepat, lalu kembali menyeruput minuman yang tadi sempat di tawarkannya padaku.
Yong tertawa, lalu mengiyakan perkataan Minhyuk. “Ya, kami akan mengirimkannya sehari sebelum konser. Apa kau sudah mau pulang? Kemana Manajermu?”  
“Ya. Aku sudah mau pulang. Mirae Unnie sudah pulang lebih dulu.”
“Begitukah? Biar kami saja yang mengantarmu. Jadwal kami juga baru selesai.”
“Ani, Yong. Aku sedang menunggu-“

Tin... Tin... Tiiin!!! (#anggap saja suara klakson ya!! :D)

Sebuah mobil hitam, Ranault Samsung -kalau aku tak salah mengenali desain luarnya- berhenti tepat di depan kami yang memang berada di pintu utama.
“Hye-ya, masuklah. Eem??” kaca depan kursi kemudi diturunkan tampaklah Woon Oppa di kursi kemudi. Dia melihat kami, sedikit memicingkan matanya, lalu berjalan keluar dari mobilnya.

“Jong Hyun-a, bagaimana kabarmu?” dia memeluk Jong Hyung. Cukup akrab, tampaknya.
“Baik, Hyung. Kau sendiri?” Jong Hyun segera menjawab saat pelukan singkat itu berakhir.
“Aku juga baik-baik saja. Kudengar CNBlue akan mengadakan tour hingga Eropa tahun ini. Selamat ya!” katanya sambil menepuk-nepuk pelan punggung Jong Hyun.
“De, gomawo, Woonie Hyung. Karena itulah kami rekaman untuk program musik lebih dulu tadi. Eem... jadi hyung yang akan mengantar, Noona?” tanya Jong Hyun melihat ke arahku sekilas. Seakan pertanyaan itu ditujukan padaku.
“Ya, kulihat dia hanya ditemani Mirae-ssi, jadi kupikir lebih baik aku saja yang mengantar mereka. Hye-ya, kemana Mirae-ssi?”
“Unnie, sudah pulang lebih dulu. Noona membawa mobil, jadi dia memilih pulang sendiri.”
“Geurae... . Jong Hyun-a, hyung pulang dulu. Senang bertemu kalian dan sukses untuk konsernya.”
“Ne. Berhati-hatilah mengantar Noona, Hyung.” Woon Oppa hanya mengangguk, mengiyakan.
“Yong Hwa, Jung Shin, Min Hyuk, sampai bertemu lagi.” Putusnya, lalu segera menuju mobilnya.
Ketiganya memberi anggukan sambil tersenyum. Berterima kasih karena sunbaenya memberi dukungan, meski mereka tidak begitu dekat satu sama lain.
“Yong, Min Hyuk, Jung Shin, Jong Hyun, aku pulang duluan yah. Aku pasti datang ke konser kalian. Anyeong!” Ucapku, lalu mengikuti langkah Oppa.
“De, Noona. Anyeo~ng!!” Teriak Min Hyuk.
Setelah duduk di samping kursi kemudi. Aku melihat ke arah mereka lagi dan melambaikan tangan sebentar. Sampai Woon Oppa mulai menjalankan mobilnya menjauh dari sana.

Author’s POV
“Hyung?”
“Hmn?”
“Kau baik-baik saja?”
“Hmn, nan gwenchana, Min Hyuk-a.”
***

Shin Hye’s POV
“Hye-ya?”
“De?” jawabku singkat. Terus memandangi lampu jalan dan mobil-mobil yang melewati mobil Woon Oppa yang juga tengah melaju, dengan kecepatan rata-rata tentunya.
“Apa kau ada waktu hari minggu nanti?”
“Hari minggu ya... . tunggu sebentar, kulihat jadwalku dulu.” Kutarik note kecil hasil duplikasi penjadwalan rumit yang dibuatkan Mirae Noona atas permintaanku beberapa bulan lalu.
Kudengar dia tertawa tertahan.
“Kenapa tertawa, Oppa?”
“baru saja, melihat tingkahmu seperti sedang berbicara dengan seorang manajar.”
“Aaa... ini agar aku tau jadwalku sebelum waktunya. Seperti sekarang ini.” Jawabku sambil terus melihat note hijau berukuran 10x15 cm di tanganku. “Aku tak punya jadwal apapun, Oppa. Wae?” jawabku setelah menadapati hari minggu tidak ada dalam list untuk pekan ini.
“Aku... bagaimana kalau kau ikut denganku?”
“Kemana?”
“Memberdeul, mereka membuat pesta di rumah Kyuhyun, karena kami ingin menghabiskan waktu bersama. Kurasa ini kesempatan bagus jika kau juga datang.”
“Tapi, itukan hanya untuk member Super Junior, apa aku boleh datang?”
“Haha... Park Shin Hye Agashi, disini, aku, Super Junior Yesung mengundangmu untuk datang. Lagipula, yang datang bukan cuma member Super Junior, keluarga dan teman dekat kami juga. Jadi, practically, ini seperti pesta keluarga sederhana. Bagaimana?”
Setelah mendengar kata ‘keluarga’, aku tidak bisa menghalangi diriku untuk berpikir ‘Jadi, aku sudah bagian dari keluarga baginya?’. Dan memikirkan itu, membuatku senang dan langsung menganggukkan kepala.
 “Baiklah, Oppa. Aku dengan senang hati akan datang.”
 “Jja... Kita sudah sampai, Agashi.” Kulihat sekelilingku, dia benar. Kami sudah sampai tepat di depan pagar putih setinggi 2 meter. Lokasi gedung SBS memang tidak begitu jauh dari rumahku. Sekitar 15 menit perjalanan dengan mobil. ‘Sayang sekali.’ Innerku.
“Aku akan menjemp-”
“Ani, Oppa. Tidak usah. Kirimkan saja alamatnya, aku akan ke sana sendiri.”
“Tapi-“
“Tidak ada tapi-tapian, Oppa. Ryeowook Oppa bilang kalau dua minggu ini, termasuk sabtu nanti, jadwalmu sangat padat. Jadi dia memintaku untuk mengingatkanmu tentang banyak hal; makan teratur, tidur tepat waktu, dan jangan terlalu sering bermain games, juga jangan lupa olahraga.”
“Hihihi... si Eternal maknae memberitahumu tentang jadwal individuku juga? Aku tidak tahu dia begitu perhatian.”
“Tampaknya Oppa tidak tau banyak tentang member yang lain. Ckckck....”
Aku sedikit terkejut saat melihat ekspresinya setelah lama tidak mendapat komentar apapun. Tapi entahlah. Aku tidak tau pasti apa itu.
“Hmm... ku akui, kami jarang ngobrol belakangan ini.” ucapnya kelu.
“Kami selalu bertemu di lokasi syuting, dan langsung berpisah untuk jadwal kami masing-masing setelahnya. Hanya Heechul Hyung, Kang In, Ryeowook, dan Leeteuk Hyung yang masih tinggal di dorm, sedang aku dan yang lain sudah tinggal dengan keluarga kami masing-masing. Tidak begitu banyak waktu untuk bertemu.” Jelasnya, kali ini bitterness nampak jelas di dalam intonasinya.
“Tapi kalian masih begitu kompak, saling memperhatikan,  dan cukup tahu keadaan masing-masing. Memperhatikan member, Oppa bisa memulainya lagi dari sekarang. Bagaimana?”
“Eem... begitukah menurutmu?” tanyanya, ragu.
“Thanggyon hatjji!”

“Huuffth.... melegakan bicara denganmu. Wah, ternyata sudah selarut ini, pantas sangat gelap dan sepi. Jja... . Masuklah sekarang, Shin Hye.”
Aku langsung memegang knop pintu mobil, sempat mengucap ‘Chaljayo~’, lalu segera keluar. Tidak lama aku kembali berbalik ke arahnya. Yang ternyata masih melihat ke arahku.
“Oppa! Aku pasti datang.” Teriakku sebisa mungkin, cukup untuk didengar hanya olehnya. Dia tersenyum lalu melambai ke arahku. Kubalas dengan senyum yang kuusahakan tak kalah manisnya, walau sulit meyakinkanku dalam suasana gelap seperti ini. Hah...hari ini aku sudah membuat 2 janji.
***

2 hari sebelumnya...
Yesung memilih bermalam di dorm untuk dua minggu ke depan karena jadwalnya yang agak padat. Dan di sinilah dia, di kamar yang dulunya dipakai berdua dengan Ryeowook.
Author’s POV
“Hyung, apa kau punya jadwal sabtu ini?” Tanya Ryeowook tiba-tiba dari balik pintu yang dibukanya sedikit.
“Kkamjjagiya!!! Yaak!! Kau mengagetkan hyung, Ryewook-a~” Yesung berteriak sambil memegang punggungnya yang terbentur kerangka bed yang tadinya dijadikan sandaran.
“Mianhae, Hyung. Aku lupa. Jadi?”
“Jadi apanya?” Yesung mengerutkan alis, tidak mengerti.
“Pertanyaanku tadi Hyung~” jawab Ryeowook lagi,, dengan nada manja yang dibuat-buat.
“Memang apa yang kau tanyakan? Aku tak sempat mendengarnya.” Yesungmasih mengelus punggungnya, ‘aah... ini lumayan sakit’ ucapnya lirih.
“Aku tanya Hyung, apa kau punya jadwal sabtu ini?” ulang Ryeowook.
“Ada wawancara majalah dan kunjungan ke beberapa outlet brand yang kita promosikan. Wae?” jawab Yesung, kembali membaca majalah yang sempat dibacanya sebelum kedatangan Ryeowook.
“Hmm… jadi, sabtu ini hyung akan sangat sibuk ya…” kata Ryeowook. Yesung segera menyimpan majalah tadi di atas bed, dan berbalik melihatnya.
“Waeyo? Apa kau  punya rencana akhir pekan ini?”
“Kind of. Tapi karena hyung punya banyak jadwal, kurasa kita harus menundanya.”
“Kenapa harus ditunda? Kalau kau punya waktu berlibur, berliburlah lebih dulu. Aku akan ikut lain kali.”
“Ania, Hyung. Terakhir kita berlibur bersamakan saat shooting Boys in City edisi ke-5.”
“Memangnya rencananya mau kemana, hmn?”
“Jeju. Kita hanya punya paling tidak 3 hari. Jadi, tadinya ku pikir lebih baik ke tempat yang lebih dekat tapi tetap menyenangkan.”
‘Aah… ada apa dengan anak ini. Memang dia bisa sangat manja dan keukeuh, tapi sudah cukup lama dia tidak menunjukkannya padaku….’ Batin Yesung sambil terus memandangi gerak- gerik Ryeowook yang seakan tengah memikirkan rencana baru.
“Bagaimana dengan minggu? Kurasa pesta barbeque tidak buruk juga sebagai liburan.”
“Minggu ya??! Hmm… aku punya jadwal jam 7 malam. Pesta barbeque pagi hari tidak akan masalah.”
“Chinca, Hyung? Aku akan beritahu member yang lain kalau minggu ini akan ada pesta barbeque. Bye, Hyung!”
“Ada apa sebenarnya dengan anak itu??” kata Yesung pelan lalu melanjutkan bahan bacaannya.
***

"Bagaimana Ryeowook? Apa Jongwoon setuju untuk ke Jeju?” Tanya sang leader segera setelah melihat kedatangan sang eternal maknae.
“Ani, Hyung. Yesung Hyung terlalu sibuk untuk liburan ke Jeju.” Jawab Ryeowook.
“Aish…. Ottokaji? Rencana kita bisa gagal total.” Kata Heechul yang juga menunggu di sana bersama Leeteuk, ikut berpikir.
“Tenang saja, Hyung. Yesung Hyung tidak bisa berlibur ke Jeju. Jadi, aku bilang gantikan saja liburannya jadi pesta barbeque minggu pagi.” Jelas Ryeowook.
“Pesta barbeque??? Itu terdengar leboh baik.” suara yang tiba-tiba muncul itu mengejutkan tiga orang lainnya.
“Yak! Shindong, sejak kapan kau ada di sini?”
“Heechul Hyung, aku sudah di sini sebelum kau dan Leeteuk Hyung. Aku juga tahu rencana kalian untuk Yesung Hyung. Ku kira kalian melihatku yang jelas-jelas berbaring di sini.”
“Kau!!”
“Sudah, sudah. Sekarang kembali ke rencana kita. Bagus Ryeowook-a. Sekarang kita harus ke step selanjutnya.
Keempat orang itupun membentuk lingkaran kecil sambil saling berbisik-bisik. Entah apa sebenarnya rencana mereka.
TBC....
Sorry karena updatenya lamaaa~ sekali. Aku harap reader masih bersedia membaca dan review.
Kritik dan saran bisa dipertimbangkan untuk chapter selanjutnya.
Buat Nuri Aryani, aku masih nyari2 scene romantis apa yang cocok. Sejauh penelusuran (?) sejak 2009, Abang Yeye bukan tipe cowok romantis walau suka hal romantis.
Punya ide mungkin??
Aah... sorry authornya amatir >_< jadi butuh banyak saran.
Buat Andriani Diah Irianti, chapter 4 is available. Thanks and keep reading ^_^

No comments:

Post a Comment