Author: Clouds6009
Main Cast: Yesung
a.k.a Kim Jong Woon, Park Shin Hye, Cho Kyuhyun
Other Cast: Ryeowook,
Jung YongHwa, other Super Junior Member, Park Jiyeon, IU, ELFs
Genre:
Friendship, Family, Romance
Language:
Bahasa
Rate: BO
(?), can be T
Background: I write
this story because I like the main casts personally. But I have another reason.
I rarely find a fanfic that Yesung acts as a REAL namja. I often find him acts
as boys lover, and he is the woman-alike character (Uke). This is driving me
crazy. I hope my non-expert writing is not too bad. Happy reading!!
Disclaimer: Casts
are idols that I like. They belong to God, their family, and company. I just
use their name as they are.
1st Chapter
Yesung’s POV
“Yesung Hyung!! Benarkah hyung pacaran dengan Shin Hye-ssi?” Tanya
Ryeowook saat baru saja masuk ke ruang tunggu kami. Pertanyaan frontal Ryeowook
itu mengundang tatapan “BENARKAH??” dari member lain.
“Ya.” Jawabku singkat.
Masih memandangi artikel yang mengungkapkan
berita yang sama di smartphone hitamku. Keadaan senyap sesaat. 1 menit. 2
menit. 5 menit.
“Yaa! Kim Jong Woon! Bagaimana ini bisa terjadi?” Tanya Eunhyuk
setelah beberapa saat. Seakan baru mencerna apa yang telah diteriakkan Ryeowook
beberapa menit yang lalu.
“Yaa! Hyukjae, bisa-bisanya kau memanggil namaku tanpa kata Hyung.”
Kataku tidak memperhatikan pertanyaan inti si anchovy. Impoliteness adalah satu dari hal-hal yang paling kubenci.
“Yesung-a,,,apa itu penting sekarang? Eunhyuk! Kau juga. Sopanlah
sedikit!” kata Heechul menengahi. Eunhyuk hanya menundukkan kepalanya sejenak
tanda meminta maaf. Members masih menunggu penjelasan dari Yesung.
“Jadi, Hyung benar-benar jadian dengan Park Shin Hye-ssi?” kali ini
Kyuhyun yang melontarkan pertanyaan itu. Yesung menatap sekilas ke arah
Kyuhyun. Aah… dia sedikit terbebani dengan tatapan keingintahuan dari
Dongsaengnya yang satu ini.
“Ne, Kyuhyun. Aku sedang pacaran dengan Shin Hye.” Jawabku tanpa
memandang members.
Sunyi lagi. Sesaat kemudian,
“Well, sejak kapan? Maksudku, aku tidak pernah menyadari kalau kau
punya kekasih, Hyung. Terlebih lagi ini Park Shin Hye-ssi.” Shindong kini
menjadi penanya yang to the point. Ini jugalah yang ada di pikiran members.
Yesung yang sedang sibuk dengan karir solonya belum lagi kegiatan grup.
Bagaimana bisa members tidak tau kalau dia sedang berkencan dengan aktris papan
atas macam Park Shin Hye??
“Senin depan genap sebulan.” Kataku sambil memandang ke arah mereka,
satu persatu.
“Ku rasa kalian sedang berpikir tentang bagaimana aku menutupinya
hingga sekarang. Aku dan Shin Hye-ssi baru saja berkenalan dalam sebuah acara
variety show. Aku tidak yakin bagaimana kami memulainya. Itu… hanya terjadi
sampai tahap ini.” Tambahku ketika kulihat mereka belum menemukan apapun
sebagai “penjelasan” dengan jawabanku sebelumnya.
“Hyung, jika itu kepada media dan fans, aku bisa mengerti. Tapi
bagaimana bisa tidak ada satupun dari kami yang kau beritahu?! Aku rasa kau
benar-benar berpikir untuk bersolo karir seutuhnya sekarang??” Pertanyaan Siwon
itu tentu saja mengejutkanku. Belum sempat aku menanggapinya,
“Won-a! Jangan bicara asal-asalan! Yesung, bagaimanapun aku juga
belum mengerti dengan semua ini. Bagaimana bisa tidak ada satupun yang tahu. Bahkan
Kyuhyun ataupun Shindong yang biasa menjadi teman curhatmu pun tampaknya tidak
tahu.” Leeteuk mengatakan kalimat terakhir sambil memandangi Kyuhyun dan
Shindong secara bergantian. Memastikan mereka benar-benar tak tahu.
“Maafkan aku, Teuk Hyung! Aku bukannya ingin menutupi ini. Terlebih
lagi berpikir untuk (memadang ke arah Siwon) keluar dari grup. Aku tak
memikirkan itu sama sekali. Aku tidak mungkin punya pikiran semacam itu setelah
bertahun-tahun kita berusaha berdiri satu panggung lagi, yang akhirnya berhasil
(*aamin….), dan menghancurkannya. Aku hanya sedang bersama Shin Hye sejak
beberapa waktu lalu, dan belum sempat bicara dengan kalian secara langsung
untuk menjelaskannya.” Sekarang aku harus menarik napas sejenak. Mengatakan ini
benar-benar menguras tenagaku. Selain karena kalimat yang terlalu panjang, tapi
juga pengandaiaan ini benar-benar tidak nyaman bagi kami untuk membahasnya.
Pastinya. Members tampaknya sedang berusaha mencerna apa yang mereka dengar.
Aku sendiri menanti respon mereka.
“Hyung, maafkan aku. Aku hanya berkata tanpa berpikir panjang.
Chongmal, chosong hamnida, Hyung!” Aku Siwon. Dia benar-benar merasa bersalah
telah membawa topik yang tidak seharusnya.
“Tunggu! Aku tidak mengerti. Sebenarnya apa masalahnya kalau Yesung
Hyung berkencan? Kita semua melakukannyakan…, sesekali (*ELFs please let me
alive!)” Donghae bertanya dengan polosnya. Mengundang tatapan Hyung-hyungnya.
“What did I do wrong?” batinnya. Segera berjalan mundur sambil menundukkan
kepalanya.
“Huft… Donghae-ya. It’s not about him dating a girl. Itu karena
orang yang dikencani Yesung Hyung itu Park Shin Hye. Korean Top Actress.” Jelas
Kibum. Memandang ke arahku. Tatapannya sekarang sudah memiliki bentuk revolusi.
Bukan lagi aura “killer smile”, tapi aku belum tahu harus menamainya apa.
Sekarang semua members tampak mengangguk-anggukan kepala. Seakan kata-kata
Kibum telah menjelaskan segalanya. SEJELAS- JELASNYA.
“Jong Woona, aku cukup dekat dengan Shin Hye. Dia tidak pernah membicarakanmu.
Aku juga punya penilaian yang baik terhadap couple yang backstreet. Aku tidak
yakin kalian punya satu saja dari tandanya-tandanya.” Ucap Heechul. Yang
nampaknya dikatakan begitu saja. Dia tidak melhat members lain yang kembali
melihat ke arahku. Seakan mengatakan “Kami
tahu. Bahkan Heechul hyung yang bermata jeli tidak menyadarinya. Artinya…”
Tepat saat aku akan menanggapi kata-kata Heechul Hyung, seorang kru
mengetuk pintu dan memberitahu bahwa sebentar lagi giliran kami untuk perform.
Aku sedikit kesal dengan ini. Tampil di atas panggung dalam situasi seperti
ini, aku merasa sedikit bersalah dan mengganjal.
“Malam ini, kita akan menginap di dorm. Ingat! Tanpa terkecuali.
(menatap Yesung) kita akan punya waktu yang panjang untuk sebuah penjelasan.”
Kata Leeteuk Hyung sembari berjalan keluar meniji panggung yang di ikuti
members lainnya.
“Huuft!!! Chongmal!” tangkasku. Aku akan jadi bahan interogasi
mereka semalaman ini.
***
“Jadi, sekarang kita semua sudah disini. Khusus untuk membicarakan
kabar yang mengagetkan sore tadi. Jelaskan pada kami semua, Jong Woona.” Kata
Leeteuk hyung saat semua member sudah duduk melantai di dorm lantai sebelas
kami. Jika saja aku duduk di tengah lingkaran yang kami buat, perasaan diinterogasi
akan sepenuhnya tercipta.
“Kalian saja yang bertanya. Aku benar-benar tidak tahu harus
memulainya darimana. Aku akan menjawabnya.” Jawabku menanggapi intro dari
Leeteuk Hyung. Aku benar-benar jujur dengan yang baru saja kukatakan.
“Hyung, bagaimana kau mendapatkannya?” Tanya Eunhyuk segera setelah
Yesung menyelesaikan kalimatnya. Kudengar kikikan kecil dari couple Si Anchovy.
“Aa… itu.. . Tsk… aku pikir dia wanita yang manis dan baik di sebuah
acara TV beberapa bulan yang lalu. Karena itu aku memberanikan diri mengajaknya
bicara, dan dia menanggapinya dengan sangat sopan dan menarik (?). Lalu aku
mendapatkan nomornya dari seorang sunbae
kenalanku. Walaupun aku tidak begitu sering bertemu dengannya, tapi aku menjadi
akrab dengan cepat. Kalian tahu kan, aku tidak begitu baik dalam mendekati
wanita.” Kataku. Berusaha terdengar, err…, aku juga tidak tahu apa. Aku hanya
berusaha tidak membuatnya terlalu detail.
“Lalu? Apa kau tiba-tiba menyatakan cinta begitu saja dan diterima?
Berapa lama setelah kalian kenalan?” Tanya Leeteuk Hyung menyambut jawaban
Yesung yang dinilai masih menggantung itu.
“Aku mengatakannya pertama kali sekitar 3 bulan sejak aku menjadi
akrab dengannya. Dia jelas tidak langsung menerimaku. Katanya, kami belum
saling mengenal dengan baik.” Jawabku. Masih berusaha menanggapi dengan tenang
setiap pertanyaan.
“Hyung, kau tidak memberitahu satupun dari kami. Tapi bagaimana bisa
berita itu muncul di berbagai media massa sore ini? Kami merasa dilangkahi dan
dilupakan. Tahukah kau?” kata Ryeowook.
“Wookie… aku tidak bermaksud sama sekali. Aku memang berencana
mengatakannya. Tapi, aku rasa harus membicarakannya di saat kita sedang
bersantai dan bisa bicara dengan nyaman. Kesempatan itu belum pernah kudapatkan
karena kita begitu sibuk dengan comeback kita. Kalian mengertikan?” tanyaku
pada mereka. Pertanyaan itu kuajukan sambil mengedarkan pandangan kepada mereka
satu persatu. Hmm…. Tadinya kupikir Hangeng Hyung akan butuh translator. Tapi
tampaknya beberapa tahun ini dia terus meningkatkan kemampuan berbahasa
koreanya.
“Aku tidak, Hyung.” Aku Kyuhyun yang segera mengalihkan pandangan
member sepenuhnya padanya. “Bagaimanapun Hyung seharusnya punya atau berusaha
mencari waktu. Ini bukan masalah pribadi lagi saat kedua agensi memutuskan
untuk mengumumkannya. Sebagai rekan dan teman kami merasa kecewa kami harus
tahu dari media. Saat agensi sudah tahu, kau bahkan tidak pernah menyinggung
tentang Park Shin Hye-ssi padaku.” Pernyataan Kyuhyun sejenak membuatku speechless. Ini pertama kalinya aku
mendengar pengakuan yang begitu jujur dari Kyuhyun. Setidaknya sejak aku
kembali dari wamil setahun lalu. Jelas semburat kecewa mantap menetap di
wajahnya sejak sore tadi.
“Hyung, aku juga penasaran dengan yang satu ini. Agensi kita bukan
tipe yang dengan mudahnya mengamini hubungan go public terutama dengan artis yang berbeda agensi. Jadi bagaimana
bisa? Apa jangan jangan kaliaaan… “ Ucap Donghae. Dia sengaja menggantung
kalimatnya. Seakan mengharapakan pemikirannya telah ditebak dengan benar oleh
yang lainnya.
“Donghae-ya… stop talking nonsense! Kalau aku tidak salah
mengartikannya, yang ingin kau katakan itu sama sekali tidak sesuai dengan Jong
Woon. No matter what, dia bukan tipe pria seperti itu. Dia sangat menghargai
wanitanya, tidak seperti kebanyakan dari kita.“ sambut Kang In sambil menatap
sarkastis ke arah Donghae dan Eunhyuk. Mereka berdua hanya bisa mengalihkan
pandangannya, seakan tidak mengerti makna kata-kata Hyungnya itu.
“Hmm… apa sebenarnya maksud kalian? Aku belum mengerti. Bagaimana
aku menjawabnya.” Jawab Yesung. Really has no idea what they are talking about.
“Lupakan Donghae. Kyuhyun benar. Bagaimana agensi bisa
mengumumkannya? Kau meyakinkan mereka tentang hubungan kalian untuk go public seperti ini?” jawab Leeteuk
berusaha mengembalikan ke topik.
“Aku tidak begitu tahu bagaimana mereka menyadari ini semua. Hanya
beberapa hari yang lalu mereka meminta persetujuanku untuk mengungkapkannya ke
media. Hyung, tidak bisakah kita berbicara dengan santai. Seperti ini, aku
merasa diinterogasi oleh kalian, teman-temanku sendiri.” Kataku berusaha
menhilangkan kekakuan yang tidak biasa ini.
“Memang. Kami sedang mengineterogasimu Kim Jong Woon-ssi!” Tegas
Heechul.
“Heechul Hyung, apa-apan ini? Aku hanya sedang berkencan dan
perusahaan tahu. Lalu mereka mengumumkannya. Takut bahwa hubungan kami bisa
jadi perusak image jika ditemukan
media lebih dulu.” Aku berusaha menjelaskan sebisaku. Walau aku tidak yakin
dengan hasilnya. Mereka semua hanya terdiam selama dan setelah aku berbicara.
Membuatku sedikit frustasi.
“Hmm… Teman? Hyung, bagaimana seorang teman bisa tidak tahu bahwa
temannya berkencan dengan wanita idola seantero Korea. Eh… bukan. Bahkan Asia
dan ada juga dari Eropa. Ini, seperti kau tidak menganggap keberadaan kami.”
Tutur Sungmin. Si Ultimate Sweatiness yang mengaku tidak akrab denganku kini
bicara. Entah kenapa aku merasa sedikit senang dan lega. Artinya walaupun
merasa sulit akrab denganku, dia masih punya kepedulian pada Hyungnya ini. “Terima kasih, Sungmin-a” batinku
“Tunggu! Tampaknya beberapa member bukannya marah. Tapi terkejut
atau kecewa (?) dengan pilihan Shin Hye-ssi. Tell me if I’m wrong.” Kalimat ini
terlontar dari si “Killer Smile” Kibum. Lagi. Dia tampak mengedarkan
pandangannya ke beberapa member. Aku tak tahu pasti siapa yang disinggungnya dengan
kalimat itu.
“Hey! Jadi sekarang ini yang menjadi masalah adalah mereka iri
karena Yesung berkencan dengan aktris kesayangan rakyat Korea?” Bingo! Hangeng
hyung memperjelas semua ini. Seakan mendapat persetujuan dari member yang
tampak gugup, Hangeng hanya bisa tersenyum. Lebih tepatnya cengengesan.
“Hangeng! Bagaimana bisa kau bicara seperti itu??! Kita adalah Super
Junior. Dia seharusnya bukan hanya menganggap kita rekan kerja dan menjalani hubungan
dengan sembunyi-sembunyi. Ini bukan tentang Pak Shin Hye-ssi yang menjadi
kekasihnya, tapi tentang dia yang tidak bersikap jujur. Kita satu tim yang baru
saja terbentuk kembali, isu semacam ini akan berpengaruh besar.” Leeteuk
mengakhir kalimatnya dengan menatap serius ke arahku. Seakan mengatakan “Kau mengerti maksudku kan, Woona?” belum
sempat aku menanggapi penjelasan Leeteuk Hyung,
“Uri beloved ELFs, Clouds especially, akan kecewa. Kau seharusnya
membicarakan dengan kami saat agensi meminta persetujuanmu. Ini akan memudahkan
kami saat harus menjawab tanda tanya publik. Mendengar ini dari media, ini
benar-benar seperti tidak menganggap kami. Kau tahukan Woona?” Heechul
menambahkan pemikirannya tanpa jeda. Dia yang tampak cuek memang selalu
memiliki pemikiran yang sulit diungkapkan orang lain secara blak-blakan.
“Mianhe. Chongmal mianhe. Aku salah untuk tidak memberitahu kalian
sejak awal. Aku tidak akan membuat alasan lagi. Kalian boleh marah padaku. Aku
akan menerima pukulan dan tinju kalau itu bisa meredakan kemarahan kalian.”
Ucap Yesung yang segera disambut oleh orang yang tidak pernah diduganya.
“Bukk!!!” itu Kyuhyun. Bukan hanya sekali tapi 3 kali. Dia
memandangku dengan marah. Kepalan tangannya kelihatan memerah. Semua mata
member tidak beralih dari Kyuhyun. Memang Kyuhyun punya julukan Evil, tapi dia
bukan tipe berandalan asal tonjok seperti ini.
“Kyuhyuna! apa yang kau lakukan? Besok kita akan tampil secara
live.” Tangkas Shindong. Tak pelak mengundang tawa tertahan members yang lain.
Ini lucu, tapi melihat Kyuhyun yang bersikap reaktif seperti ini, ini
betul-betul kejadian yang jarang sekaligus janggal. Members tidak berani untuk
tertawa dengan tanggapan spontan Shindong.
“Yesung Hyung memintanya, Hyung. Dia berhak mendapatkannya setelah
semua yang kita usahakan selama ini untuk saat-saat seperti ini. Yang mungkin
sekarang dipertaruhkan karena cintanya yang entah datang dari mana.” Kyuhyun
langsung duduk kembali setelah mengatakan kata-kata itu. Members mengerti
maksud aksi tiba-tiba dari sang maknae. Semakin membuat gag dari Shindong
terlupakan sekarang.
Lama kami semua berada dalam keheningan. Cukup mencekam rasaya. Ini,
aku tidak berpikir akan membuat suasana seperti ini. Sama seperti beberapa
tahun lalu, saat kami berkumpul untuk berbicara terbuka setelah pengakuan
Kyuhyun tentang kecelakaan itu. Itu sudah cukup lama dalam ingatanku. Walaupun
begitu, aku masih ingat bagaimana kami membagi cerita dan pemikiran masing
masing. Tanpa keraguan ataupun ketidakjujuran tentunya.
“Jadii, Yesung Hyung! Bagaimana bisa kau mendapatkan Park Shin
Hye-ssi?”
“Yaa! Ryewook! Bagaimana bisa kau mengulangi pertanyaan itu?” kata
Kang In. merasa suasana menjadi aneh dengan pertanyaan itu. Lagi.
“Bukan itu maksudku, Hyung. Sejak tadi kita menginterogasi Yesung
Hyung. Aku hanya ingin bertanya sesuatu yang normal. Park Shin Hye sudah
bekerja dengan banyak artis. Begitu banyak gosip tentang hubungannya dengan
beberapa artis. Jadi aku bertanya, karena penasaran dengan tanggapan Park Shin
Hye-ssi terhadap pengakuan Yesung Hyung. Pengakuan seperti apa yang seorang
Yesung lakukan?” Inilah jawaban pertama yang membuat mereka melepaskan tawa
yang sejak tadi ditahan karena suasana yang canggung. Thanks to uri-eternal
maknae.
“Argh… Hyung! Kalian tidak adil. Bagaimana pertanyaan yang sama
ditanggapi berbeda?! Inikan murni pertanyaanku.” Kata Eunhyuk yang memang tidak
ikut tertawa.
“Pertanyaanmu dan Wookie memang formatnya sama. Tapi moodnya beda.
Kamu penuh rasa iri dan tidak percaya,
HyukJae! Akui saja” Siwon menjawab pertanyaan temannya itu. Yang
lagi-lagi mengundang tawa para member. Eunhyuk malah ikut tertawa kali ini.
Cinca….
“Jadi, apa jawaban pertanyaan itu?” Tanya Donghae. Penasaran juga
akhirnya. Member sekarang memusatkan perhatian kembali pada Yesung. Menunggu
jawaban ceritanya.
“Aku tak tahu.” Jawabku singkat.
“Aiih…. Hyung. Apa kau ingin dipukul lagi??!” tanggapan Sungmin ini
kembali membawa senyum tipis dari members.
“Ani. Aku hanya diterima dengan ucapan “Iya” lewat sms. Setelah itu,
aku belum pernah bertemu secara langsung. Kalian juga tahu kalau comeback kita
menyita hampir 24 jam dari waktu sehari yang kupunya. Bagaimana bisa aku
bertemu de… ,” Yesung belum sempat menyelesaikan kalimatnya.
“Kau pasti sudah gila!(saat melihat tatapan tajam Yesung) … Hyung.
Mianhae, Hyung. Tapi bisa-bisanya kau tidak berusaha bertemu kekasihmu, saat
dia menerimamu hanya dengan kata “Iya”. Lewat sms pula. Ini seperti menyimpan
piala di bagasi setelah setahun penuh promosi kemana-mana.” Pernyataan ini datang
dari Dongsaeng yang menurut Evil terlihat seperti tokoh pangeran dari manga.
Lee Donghae. Terlebih lagi dia mengatakannya begitu berapi-api. Yesung yang
tokoh utamanya pun hanya bisa melongo melihat tingkah dongsaengnya itu.
“Yesung-a… temui dia segera. Kau tidak bisa bersikap seperti itu
pada gadis cantik idola banyak orang. Jarang-jarang kau berhasil mendapatkan
gadis sepertinya. Tidak seperti dia yang dikejar banyak pria dan bisa
meninggalkanmu kapan saja. Kau tidak punya begitu banyak pilihan.” Jelas
Hangeng menambahkan.
“Aah… Yaa!Hyung! kau juga sedang ikut mengejekku? Apa Heechul Hyung
mulai mengajarimu hal-hal aneh lagi?” Tanya Yesung segera. Sadar bahwa
teman-temannya meragukan pesonanya sebagai pemilik Artistic Voice.
“Aish… kenapa membawa-bawa namaku??! Tapi bagaimanapun juga, Hangeng
benar. Aku belum pernah ketemu pria lain yang berhasil menarik hati Shin Hye
sampai mengumumkannya di depan umum. Ku akui, kau beruntung, Woona~!” kalimat
terakhirnya Heechul ucapkan sambil memberikan tanda “Door!!” ke arah Yesung.
Itu artinya dia sungguh-sungguh kagum dengan Yesung. Hal yang sangat jarang
datang dari seorang Kim Heechul.
“Jadi, Hyung dan kalian semua, sudah memaafkankukan?” Tanyapu,
enggan. Takut-takut menatap mereka. Aku masih siap dapat pukulan tak terduga
lainnya.
“Bwo?? Kau sudah seenaknya memutuskan semuanya sendiri dan tanpa
bercerita pada kami. Apa semudah itu kami akan memaafkanmu, Hyung? Tsk.. .”
“Sudahlah, Donghae Hyung. Yesung Hyung kan sudah menjelaskan
alasannya. Lagipula…” mengalihkan pandangannya pada Kyuhyun, “Yesung Hyung
sudah dapat tiga pukulan dari uri Kyu.”
“Ya. Benar kata Ryeowok. Kita hentikan saja di sini.”
“Ya. Tapi, tidakkah kalian melupakan satu hal penting???”
Tidak ada jawaban, hanya tatapan bingung dari setiap pasang mata
yang ditanya.
“Yesung Hyung!!! Chukkae!! Akhirnya kau dapa pacar baru! Yey!!!”
itulah yang diteriakkan Shindong. Dia lalu melingkarkan tangan kanannya ke
pundakku. Dia memang duduk tepat di sebelah kiriku sebelumnya.
“Ya. Congrats, Hyung!”
“Chukkae. Ddangkoma akan punya Mommy!!!”
“I envy you, Hyung. However, Congrats!”
“Don’t embrass us, Woona. Chukkae!!”
“De, Heechul Hyung. Gomawo, memberdeureul. Choengmal, Gomawo.”
***
Akhirnya interogasiku selesai juga. Jujur saja, sekarang aku sangat
lelah. Tapi harus menahannnya karena masalah ini. Leeteuk Hyung, Hangeng Hyung, Kangin,
dan Shindong masih asyik membicarakan sesuatu yang lucu. Angel Shin Hye and Art of Voice
Yesung. Itulah salah satu headline tabloid pagi pagi nanti. Setidaknya itulah yang dikatakan
HyunWoo Hyung, manajer kami. Sedangkan members yang
lain sudah masuk ke kamar masing-masing. Begitu pula denganku yang sekarang
sedang berusaha memejamkan mata dengan bantuan lenganku.
“Tok, tok, tok! Hyung??” sebuah suara yang ramah terdengar dari
balik pintu kamarku.
“Wae, Kyuhyuna?” tanyaku tanpa sedikitpun menoleh ke arahnya yang
sekarang sudah ada di kamarku.
“Aku tidur disini saja, ya? Sungmin Hyung dan Ryeowook sedang
mendiskusikan bahan broadcast Sukira untuk besok. Itu sangat mengganggu.”
Terangnya.
“Oh. Kau bisa pakai tempat tidur Ryeowook.” Jawabku seadanya. Aku
benar-benar mengantuk.
Kyuhyun's POV
Aku segera berbaring di atas tempat tidur Ryeowook. Aku tidak
mengantuk sedikitpun. Rasanya kesibukan kami akhir-akhir ini membuatku insomnia.
Yesung Hyung berbicara tanpa melihatku sejak tadi. Haruskah aku bertanya?
“Hyung??”
“Hmm?”
“Apa kau sedang marah Hyung?”
“Ani.”
“Sama sekali tidak marah, Hyung?”
“O…”
Mendengar jawaban Hyung yang setengah hati terus-menerus itu,
membuatku mengubah posisi tubuhku. Berbalik ke arahnya dari yang tadinya menghadap dinding.
“Yesung, Hyung? Kau marah padaku kan? Katakan saja, Hyung.” Kataku
dengan volume normal. Aku memang merasa “sedikit” bersalah memukulnya.
“O… .” hatiku menceblos mendengar tanggapannya. Walau sama
singkatnya, tapi jawabannya kali ini artinya beda.
“Mianhae, Hyung. Tapi aku punya alasan melakukannya.” Aku berhenti
sejenak mengharapkan ia memberi respon keingintahuan. Tapi itu sia-sisa. Jadi
ku lanjutkan saja.
“Kalau aku tidak memukulmu, member lain akan melakukannya. Kau taukan
siapa yang ku maksud? Aku tau kau punya jadwal pemotretan dua hari lagi. Jika
dia sampai memukulmu, lebamnya akan bertahan lebih dari tiga hari. Jadi,,,, aku
memukulmu. Bukankah kau pernah bilang bahwa pukulanku seperti pukulan anak
kelas 5 SD. Karena itu, kupikir takkan apa-apa. Cinca mianhae Hyung!”
Kau yang berbaring menghadap dinding juga masih setia
dalam diam.
“Aah,,, jadi kau benar-benar marah, Hyung?” masih tidak ada jawaban.
“Hyung! Bagaimana bisa kau marah karena tiga pukulan yang begitu
pelan? Apa kau benar-benar hasil didikan wamil??! Kau pasti banyak
membolos daaan… ,” Aku seketika menghentikan kalimatku dan berjalan ke arah Hyung.
“Aiish.. . Yaa,Hyung! Kenapa kau malah tidur dengan nyenyak saat aku
sedang minta maaf??! Sejak kapan kau tidur dan mengabaikan dongsaeng
kesayanganmu ini. Yaa!” Seandainya saja Yesung Hyung sedang sadar, maka aku pasti akan dapat
pukulan karena teriakanku ini. Hmm… kurasa ini memang hari yang melelahkan.
“Istirahatlah, Hyung!” aku pun kembali ke tempat tidur kosong milik
Ryeowook. Sekarang aku bisa tidur, kurasa.
***
To be continue...
No comments:
Post a Comment