Kim Jong Woon

Kim Jong Woon
The Art of Voice

Sunday, 9 February 2014

Fanfiction - Sandiwara Cinta Chapter 1

Author: Clouds6009
Main Cast: Yesung a.k.a Kim Jong Woon, Park Shin Hye, Cho Kyuhyun
Other Cast: Ryeowook, Jung YongHwa, other Super Junior Member, Park Jiyeon, IU, ELFs
Genre: Friendship, Family, Romance
Language: Bahasa
Rate: BO (?), can be T
Background: I write this story because I like the main casts personally. But I have another reason. I rarely find a fanfic that Yesung acts as a REAL namja. I often find him acts as boys lover, and he is the woman-alike character (Uke). This is driving me crazy. I hope my non-expert writing is not too bad. Happy reading!!
Disclaimer: Casts are idols that I like. They belong to God, their family, and company. I just use their name as they are.




1st Chapter
Yesung’s POV
“Yesung Hyung!! Benarkah hyung pacaran dengan Shin Hye-ssi?” Tanya Ryeowook saat baru saja masuk ke ruang tunggu kami. Pertanyaan frontal Ryeowook itu mengundang tatapan “BENARKAH??” dari member lain.
“Ya.” Jawabku singkat.
Masih memandangi artikel yang mengungkapkan berita yang sama di smartphone hitamku. Keadaan senyap sesaat. 1 menit. 2 menit. 5 menit.
“Yaa! Kim Jong Woon! Bagaimana ini bisa terjadi?” Tanya Eunhyuk setelah beberapa saat. Seakan baru mencerna apa yang telah diteriakkan Ryeowook beberapa menit yang lalu.
“Yaa! Hyukjae, bisa-bisanya kau memanggil namaku tanpa kata Hyung.” Kataku tidak memperhatikan pertanyaan inti si anchovy. Impoliteness adalah satu dari hal-hal yang paling kubenci.
“Yesung-a,,,apa itu penting sekarang? Eunhyuk! Kau juga. Sopanlah sedikit!” kata Heechul menengahi. Eunhyuk hanya menundukkan kepalanya sejenak tanda meminta maaf. Members masih menunggu penjelasan dari Yesung.
“Jadi, Hyung benar-benar jadian dengan Park Shin Hye-ssi?” kali ini Kyuhyun yang melontarkan pertanyaan itu. Yesung menatap sekilas ke arah Kyuhyun. Aah… dia sedikit terbebani dengan tatapan keingintahuan dari Dongsaengnya yang satu ini.
“Ne, Kyuhyun. Aku sedang pacaran dengan Shin Hye.” Jawabku tanpa memandang members.
Sunyi lagi. Sesaat kemudian,
“Well, sejak kapan? Maksudku, aku tidak pernah menyadari kalau kau punya kekasih, Hyung. Terlebih lagi ini Park Shin Hye-ssi.” Shindong kini menjadi penanya yang to the point. Ini jugalah yang ada di pikiran members. Yesung yang sedang sibuk dengan karir solonya belum lagi kegiatan grup. Bagaimana bisa members tidak tau kalau dia sedang berkencan dengan aktris papan atas macam Park Shin Hye??
“Senin depan genap sebulan.” Kataku sambil memandang ke arah mereka, satu persatu.
“Ku rasa kalian sedang berpikir tentang bagaimana aku menutupinya hingga sekarang. Aku dan Shin Hye-ssi baru saja berkenalan dalam sebuah acara variety show. Aku tidak yakin bagaimana kami memulainya. Itu… hanya terjadi sampai tahap ini.” Tambahku ketika kulihat mereka belum menemukan apapun sebagai “penjelasan” dengan jawabanku sebelumnya.
“Hyung, jika itu kepada media dan fans, aku bisa mengerti. Tapi bagaimana bisa tidak ada satupun dari kami yang kau beritahu?! Aku rasa kau benar-benar berpikir untuk bersolo karir seutuhnya sekarang??” Pertanyaan Siwon itu tentu saja mengejutkanku. Belum sempat aku menanggapinya,
“Won-a! Jangan bicara asal-asalan! Yesung, bagaimanapun aku juga belum mengerti dengan semua ini. Bagaimana bisa tidak ada satupun yang tahu. Bahkan Kyuhyun ataupun Shindong yang biasa menjadi teman curhatmu pun tampaknya tidak tahu.” Leeteuk mengatakan kalimat terakhir sambil memandangi Kyuhyun dan Shindong secara bergantian. Memastikan mereka benar-benar tak tahu.
“Maafkan aku, Teuk Hyung! Aku bukannya ingin menutupi ini. Terlebih lagi berpikir untuk (memadang ke arah Siwon) keluar dari grup. Aku tak memikirkan itu sama sekali. Aku tidak mungkin punya pikiran semacam itu setelah bertahun-tahun kita berusaha berdiri satu panggung lagi, yang akhirnya berhasil (*aamin….), dan menghancurkannya. Aku hanya sedang bersama Shin Hye sejak beberapa waktu lalu, dan belum sempat bicara dengan kalian secara langsung untuk menjelaskannya.” Sekarang aku harus menarik napas sejenak. Mengatakan ini benar-benar menguras tenagaku. Selain karena kalimat yang terlalu panjang, tapi juga pengandaiaan ini benar-benar tidak nyaman bagi kami untuk membahasnya. Pastinya. Members tampaknya sedang berusaha mencerna apa yang mereka dengar. Aku sendiri menanti respon mereka.
“Hyung, maafkan aku. Aku hanya berkata tanpa berpikir panjang. Chongmal, chosong hamnida, Hyung!” Aku Siwon. Dia benar-benar merasa bersalah telah membawa topik yang tidak seharusnya.
“Tunggu! Aku tidak mengerti. Sebenarnya apa masalahnya kalau Yesung Hyung berkencan? Kita semua melakukannyakan…, sesekali (*ELFs please let me alive!)” Donghae bertanya dengan polosnya. Mengundang tatapan Hyung-hyungnya. “What did I do wrong?” batinnya. Segera berjalan mundur sambil menundukkan kepalanya.
“Huft… Donghae-ya. It’s not about him dating a girl. Itu karena orang yang dikencani Yesung Hyung itu Park Shin Hye. Korean Top Actress.” Jelas Kibum. Memandang ke arahku. Tatapannya sekarang sudah memiliki bentuk revolusi. Bukan lagi aura “killer smile”, tapi aku belum tahu harus menamainya apa. Sekarang semua members tampak mengangguk-anggukan kepala. Seakan kata-kata Kibum telah menjelaskan segalanya. SEJELAS- JELASNYA.
“Jong Woona, aku cukup dekat dengan Shin Hye. Dia tidak pernah membicarakanmu. Aku juga punya penilaian yang baik terhadap couple yang backstreet. Aku tidak yakin kalian punya satu saja dari tandanya-tandanya.” Ucap Heechul. Yang nampaknya dikatakan begitu saja. Dia tidak melhat members lain yang kembali melihat ke arahku. Seakan mengatakan “Kami tahu. Bahkan Heechul hyung yang bermata jeli tidak menyadarinya. Artinya…”
Tepat saat aku akan menanggapi kata-kata Heechul Hyung, seorang kru mengetuk pintu dan memberitahu bahwa sebentar lagi giliran kami untuk perform. Aku sedikit kesal dengan ini. Tampil di atas panggung dalam situasi seperti ini, aku merasa sedikit bersalah dan mengganjal.
“Malam ini, kita akan menginap di dorm. Ingat! Tanpa terkecuali. (menatap Yesung) kita akan punya waktu yang panjang untuk sebuah penjelasan.” Kata Leeteuk Hyung sembari berjalan keluar meniji panggung yang di ikuti members lainnya.
“Huuft!!! Chongmal!” tangkasku. Aku akan jadi bahan interogasi mereka semalaman ini.

***

“Jadi, sekarang kita semua sudah disini. Khusus untuk membicarakan kabar yang mengagetkan sore tadi. Jelaskan pada kami semua, Jong Woona.” Kata Leeteuk hyung saat semua member sudah duduk melantai di dorm lantai sebelas kami. Jika saja aku duduk di tengah lingkaran yang kami buat, perasaan diinterogasi akan sepenuhnya tercipta.
“Kalian saja yang bertanya. Aku benar-benar tidak tahu harus memulainya darimana. Aku akan menjawabnya.” Jawabku menanggapi intro dari Leeteuk Hyung. Aku benar-benar jujur dengan yang baru saja kukatakan.
“Hyung, bagaimana kau mendapatkannya?” Tanya Eunhyuk segera setelah Yesung menyelesaikan kalimatnya. Kudengar kikikan kecil dari couple Si Anchovy.
“Aa… itu.. . Tsk… aku pikir dia wanita yang manis dan baik di sebuah acara TV beberapa bulan yang lalu. Karena itu aku memberanikan diri mengajaknya bicara, dan dia menanggapinya dengan sangat sopan dan menarik (?). Lalu aku mendapatkan nomornya dari seorang sunbae kenalanku. Walaupun aku tidak begitu sering bertemu dengannya, tapi aku menjadi akrab dengan cepat. Kalian tahu kan, aku tidak begitu baik dalam mendekati wanita.” Kataku. Berusaha terdengar, err…, aku juga tidak tahu apa. Aku hanya berusaha tidak membuatnya terlalu detail.
“Lalu? Apa kau tiba-tiba menyatakan cinta begitu saja dan diterima? Berapa lama setelah kalian kenalan?” Tanya Leeteuk Hyung menyambut jawaban Yesung yang dinilai masih menggantung itu.
“Aku mengatakannya pertama kali sekitar 3 bulan sejak aku menjadi akrab dengannya. Dia jelas tidak langsung menerimaku. Katanya, kami belum saling mengenal dengan baik.” Jawabku. Masih berusaha menanggapi dengan tenang setiap pertanyaan.
“Hyung, kau tidak memberitahu satupun dari kami. Tapi bagaimana bisa berita itu muncul di berbagai media massa sore ini? Kami merasa dilangkahi dan dilupakan. Tahukah kau?” kata Ryeowook.
“Wookie… aku tidak bermaksud sama sekali. Aku memang berencana mengatakannya. Tapi, aku rasa harus membicarakannya di saat kita sedang bersantai dan bisa bicara dengan nyaman. Kesempatan itu belum pernah kudapatkan karena kita begitu sibuk dengan comeback kita. Kalian mengertikan?” tanyaku pada mereka. Pertanyaan itu kuajukan sambil mengedarkan pandangan kepada mereka satu persatu. Hmm…. Tadinya kupikir Hangeng Hyung akan butuh translator. Tapi tampaknya beberapa tahun ini dia terus meningkatkan kemampuan berbahasa koreanya.
“Aku tidak, Hyung.” Aku Kyuhyun yang segera mengalihkan pandangan member sepenuhnya padanya. “Bagaimanapun Hyung seharusnya punya atau berusaha mencari waktu. Ini bukan masalah pribadi lagi saat kedua agensi memutuskan untuk mengumumkannya. Sebagai rekan dan teman kami merasa kecewa kami harus tahu dari media. Saat agensi sudah tahu, kau bahkan tidak pernah menyinggung tentang Park Shin Hye-ssi padaku.” Pernyataan Kyuhyun sejenak membuatku speechless. Ini pertama kalinya aku mendengar pengakuan yang begitu jujur dari Kyuhyun. Setidaknya sejak aku kembali dari wamil setahun lalu. Jelas semburat kecewa mantap menetap di wajahnya sejak sore tadi.
“Hyung, aku juga penasaran dengan yang satu ini. Agensi kita bukan tipe yang dengan mudahnya mengamini hubungan go public terutama dengan artis yang berbeda agensi. Jadi bagaimana bisa? Apa jangan jangan kaliaaan… “ Ucap Donghae. Dia sengaja menggantung kalimatnya. Seakan mengharapakan pemikirannya telah ditebak dengan benar oleh yang lainnya.
“Donghae-ya… stop talking nonsense! Kalau aku tidak salah mengartikannya, yang ingin kau katakan itu sama sekali tidak sesuai dengan Jong Woon. No matter what, dia bukan tipe pria seperti itu. Dia sangat menghargai wanitanya, tidak seperti kebanyakan dari kita.“ sambut Kang In sambil menatap sarkastis ke arah Donghae dan Eunhyuk. Mereka berdua hanya bisa mengalihkan pandangannya, seakan tidak mengerti makna kata-kata Hyungnya itu.
“Hmm… apa sebenarnya maksud kalian? Aku belum mengerti. Bagaimana aku menjawabnya.” Jawab Yesung. Really has no idea what they are talking about.
“Lupakan Donghae. Kyuhyun benar. Bagaimana agensi bisa mengumumkannya? Kau meyakinkan mereka tentang hubungan kalian untuk go public seperti ini?” jawab Leeteuk berusaha mengembalikan ke topik.
“Aku tidak begitu tahu bagaimana mereka menyadari ini semua. Hanya beberapa hari yang lalu mereka meminta persetujuanku untuk mengungkapkannya ke media. Hyung, tidak bisakah kita berbicara dengan santai. Seperti ini, aku merasa diinterogasi oleh kalian, teman-temanku sendiri.” Kataku berusaha menhilangkan kekakuan yang tidak biasa ini.
“Memang. Kami sedang mengineterogasimu Kim Jong Woon-ssi!” Tegas Heechul.
“Heechul Hyung, apa-apan ini? Aku hanya sedang berkencan dan perusahaan tahu. Lalu mereka mengumumkannya. Takut bahwa hubungan kami bisa jadi perusak image jika ditemukan media lebih dulu.” Aku berusaha menjelaskan sebisaku. Walau aku tidak yakin dengan hasilnya. Mereka semua hanya terdiam selama dan setelah aku berbicara. Membuatku sedikit frustasi.
“Hmm… Teman? Hyung, bagaimana seorang teman bisa tidak tahu bahwa temannya berkencan dengan wanita idola seantero Korea. Eh… bukan. Bahkan Asia dan ada juga dari Eropa. Ini, seperti kau tidak menganggap keberadaan kami.” Tutur Sungmin. Si Ultimate Sweatiness yang mengaku tidak akrab denganku kini bicara. Entah kenapa aku merasa sedikit senang dan lega. Artinya walaupun merasa sulit akrab denganku, dia masih punya kepedulian pada Hyungnya ini. “Terima kasih, Sungmin-a” batinku
“Tunggu! Tampaknya beberapa member bukannya marah. Tapi terkejut atau kecewa (?) dengan pilihan Shin Hye-ssi. Tell me if I’m wrong.” Kalimat ini terlontar dari si “Killer Smile” Kibum. Lagi. Dia tampak mengedarkan pandangannya ke beberapa member. Aku tak tahu pasti siapa yang disinggungnya dengan kalimat itu.
“Hey! Jadi sekarang ini yang menjadi masalah adalah mereka iri karena Yesung berkencan dengan aktris kesayangan rakyat Korea?” Bingo! Hangeng hyung memperjelas semua ini. Seakan mendapat persetujuan dari member yang tampak gugup, Hangeng hanya bisa tersenyum. Lebih tepatnya cengengesan.
“Hangeng! Bagaimana bisa kau bicara seperti itu??! Kita adalah Super Junior. Dia seharusnya bukan hanya menganggap kita rekan kerja dan menjalani hubungan dengan sembunyi-sembunyi. Ini bukan tentang Pak Shin Hye-ssi yang menjadi kekasihnya, tapi tentang dia yang tidak bersikap jujur. Kita satu tim yang baru saja terbentuk kembali, isu semacam ini akan berpengaruh besar.” Leeteuk mengakhir kalimatnya dengan menatap serius ke arahku. Seakan mengatakan “Kau mengerti maksudku kan, Woona?” belum sempat aku menanggapi penjelasan Leeteuk Hyung,
“Uri beloved ELFs, Clouds especially, akan kecewa. Kau seharusnya membicarakan dengan kami saat agensi meminta persetujuanmu. Ini akan memudahkan kami saat harus menjawab tanda tanya publik. Mendengar ini dari media, ini benar-benar seperti tidak menganggap kami. Kau tahukan Woona?” Heechul menambahkan pemikirannya tanpa jeda. Dia yang tampak cuek memang selalu memiliki pemikiran yang sulit diungkapkan orang lain secara blak-blakan.
“Mianhe. Chongmal mianhe. Aku salah untuk tidak memberitahu kalian sejak awal. Aku tidak akan membuat alasan lagi. Kalian boleh marah padaku. Aku akan menerima pukulan dan tinju kalau itu bisa meredakan kemarahan kalian.” Ucap Yesung yang segera disambut oleh orang yang tidak pernah diduganya.
“Bukk!!!” itu Kyuhyun. Bukan hanya sekali tapi 3 kali. Dia memandangku dengan marah. Kepalan tangannya kelihatan memerah. Semua mata member tidak beralih dari Kyuhyun. Memang Kyuhyun punya julukan Evil, tapi dia bukan tipe berandalan asal tonjok seperti ini.
“Kyuhyuna! apa yang kau lakukan? Besok kita akan tampil secara live.” Tangkas Shindong. Tak pelak mengundang tawa tertahan members yang lain. Ini lucu, tapi melihat Kyuhyun yang bersikap reaktif seperti ini, ini betul-betul kejadian yang jarang sekaligus janggal. Members tidak berani untuk tertawa dengan tanggapan spontan Shindong.
“Yesung Hyung memintanya, Hyung. Dia berhak mendapatkannya setelah semua yang kita usahakan selama ini untuk saat-saat seperti ini. Yang mungkin sekarang dipertaruhkan karena cintanya yang entah datang dari mana.” Kyuhyun langsung duduk kembali setelah mengatakan kata-kata itu. Members mengerti maksud aksi tiba-tiba dari sang maknae. Semakin membuat gag dari Shindong terlupakan sekarang.
Lama kami semua berada dalam keheningan. Cukup mencekam rasaya. Ini, aku tidak berpikir akan membuat suasana seperti ini. Sama seperti beberapa tahun lalu, saat kami berkumpul untuk berbicara terbuka setelah pengakuan Kyuhyun tentang kecelakaan itu. Itu sudah cukup lama dalam ingatanku. Walaupun begitu, aku masih ingat bagaimana kami membagi cerita dan pemikiran masing masing. Tanpa keraguan ataupun ketidakjujuran tentunya.
“Jadii, Yesung Hyung! Bagaimana bisa kau mendapatkan Park Shin Hye-ssi?”
“Yaa! Ryewook! Bagaimana bisa kau mengulangi pertanyaan itu?” kata Kang In. merasa suasana menjadi aneh dengan pertanyaan itu. Lagi.
“Bukan itu maksudku, Hyung. Sejak tadi kita menginterogasi Yesung Hyung. Aku hanya ingin bertanya sesuatu yang normal. Park Shin Hye sudah bekerja dengan banyak artis. Begitu banyak gosip tentang hubungannya dengan beberapa artis. Jadi aku bertanya, karena penasaran dengan tanggapan Park Shin Hye-ssi terhadap pengakuan Yesung Hyung. Pengakuan seperti apa yang seorang Yesung lakukan?” Inilah jawaban pertama yang membuat mereka melepaskan tawa yang sejak tadi ditahan karena suasana yang canggung. Thanks to uri-eternal maknae.
“Argh… Hyung! Kalian tidak adil. Bagaimana pertanyaan yang sama ditanggapi berbeda?! Inikan murni pertanyaanku.” Kata Eunhyuk yang memang tidak ikut tertawa.
“Pertanyaanmu dan Wookie memang formatnya sama. Tapi moodnya beda. Kamu penuh rasa iri dan tidak percaya,  HyukJae! Akui saja” Siwon menjawab pertanyaan temannya itu. Yang lagi-lagi mengundang tawa para member. Eunhyuk malah ikut tertawa kali ini. Cinca….
“Jadi, apa jawaban pertanyaan itu?” Tanya Donghae. Penasaran juga akhirnya. Member sekarang memusatkan perhatian kembali pada Yesung. Menunggu jawaban ceritanya.
“Aku tak tahu.” Jawabku singkat.
“Aiih…. Hyung. Apa kau ingin dipukul lagi??!” tanggapan Sungmin ini kembali membawa senyum tipis dari members.
“Ani. Aku hanya diterima dengan ucapan “Iya” lewat sms. Setelah itu, aku belum pernah bertemu secara langsung. Kalian juga tahu kalau comeback kita menyita hampir 24 jam dari waktu sehari yang kupunya. Bagaimana bisa aku bertemu de… ,” Yesung belum sempat menyelesaikan kalimatnya.
“Kau pasti sudah gila!(saat melihat tatapan tajam Yesung) … Hyung. Mianhae, Hyung. Tapi bisa-bisanya kau tidak berusaha bertemu kekasihmu, saat dia menerimamu hanya dengan kata “Iya”. Lewat sms pula. Ini seperti menyimpan piala di bagasi setelah setahun penuh promosi kemana-mana.” Pernyataan ini datang dari Dongsaeng yang menurut Evil terlihat seperti tokoh pangeran dari manga. Lee Donghae. Terlebih lagi dia mengatakannya begitu berapi-api. Yesung yang tokoh utamanya pun hanya bisa melongo melihat tingkah dongsaengnya itu.
“Yesung-a… temui dia segera. Kau tidak bisa bersikap seperti itu pada gadis cantik idola banyak orang. Jarang-jarang kau berhasil mendapatkan gadis sepertinya. Tidak seperti dia yang dikejar banyak pria dan bisa meninggalkanmu kapan saja. Kau tidak punya begitu banyak pilihan.” Jelas Hangeng menambahkan.
“Aah… Yaa!Hyung! kau juga sedang ikut mengejekku? Apa Heechul Hyung mulai mengajarimu hal-hal aneh lagi?” Tanya Yesung segera. Sadar bahwa teman-temannya meragukan pesonanya sebagai pemilik Artistic Voice.
“Aish… kenapa membawa-bawa namaku??! Tapi bagaimanapun juga, Hangeng benar. Aku belum pernah ketemu pria lain yang berhasil menarik hati Shin Hye sampai mengumumkannya di depan umum. Ku akui, kau beruntung, Woona~!” kalimat terakhirnya Heechul ucapkan sambil memberikan tanda “Door!!” ke arah Yesung. Itu artinya dia sungguh-sungguh kagum dengan Yesung. Hal yang sangat jarang datang dari seorang Kim Heechul.
“Jadi, Hyung dan kalian semua, sudah memaafkankukan?” Tanyapu, enggan. Takut-takut menatap mereka. Aku masih siap dapat pukulan tak terduga lainnya.
“Bwo?? Kau sudah seenaknya memutuskan semuanya sendiri dan tanpa bercerita pada kami. Apa semudah itu kami akan memaafkanmu, Hyung? Tsk.. .”
“Sudahlah, Donghae Hyung. Yesung Hyung kan sudah menjelaskan alasannya. Lagipula…” mengalihkan pandangannya pada Kyuhyun, “Yesung Hyung sudah dapat tiga pukulan dari uri Kyu.”
“Ya. Benar kata Ryeowok. Kita hentikan saja di sini.”
“Ya. Tapi, tidakkah kalian melupakan satu hal penting???”
Tidak ada jawaban, hanya tatapan bingung dari setiap pasang mata yang ditanya.
“Yesung Hyung!!! Chukkae!! Akhirnya kau dapa pacar baru! Yey!!!” itulah yang diteriakkan Shindong. Dia lalu melingkarkan tangan kanannya ke pundakku. Dia memang duduk tepat di sebelah kiriku sebelumnya.
“Ya. Congrats, Hyung!”
“Chukkae. Ddangkoma akan punya Mommy!!!”
“I envy you, Hyung. However, Congrats!”
“Don’t embrass us, Woona. Chukkae!!”
“De, Heechul Hyung. Gomawo, memberdeureul. Choengmal, Gomawo.”

***

Akhirnya interogasiku selesai juga. Jujur saja, sekarang aku sangat lelah. Tapi harus menahannnya karena masalah ini. Leeteuk Hyung, Hangeng Hyung, Kangin, dan Shindong masih asyik membicarakan sesuatu yang lucu. Angel Shin Hye and Art of Voice Yesung. Itulah salah satu headline tabloid pagi pagi nanti. Setidaknya itulah yang dikatakan HyunWoo Hyung, manajer kami. Sedangkan members yang lain sudah masuk ke kamar masing-masing. Begitu pula denganku yang sekarang sedang berusaha memejamkan mata dengan bantuan lenganku.
“Tok, tok, tok! Hyung??” sebuah suara yang ramah terdengar dari balik pintu kamarku.
“Wae, Kyuhyuna?” tanyaku tanpa sedikitpun menoleh ke arahnya yang sekarang sudah ada di kamarku.
“Aku tidur disini saja, ya? Sungmin Hyung dan Ryeowook sedang mendiskusikan bahan broadcast Sukira untuk besok. Itu sangat mengganggu.” Terangnya.
“Oh. Kau bisa pakai tempat tidur Ryeowook.” Jawabku seadanya. Aku benar-benar mengantuk.

Kyuhyun's POV

Aku segera berbaring di atas tempat tidur Ryeowook. Aku tidak mengantuk sedikitpun. Rasanya kesibukan kami akhir-akhir ini membuatku insomnia. Yesung Hyung berbicara tanpa melihatku sejak tadi. Haruskah aku bertanya?
“Hyung??”
“Hmm?”
“Apa kau sedang marah Hyung?”
“Ani.”
“Sama sekali tidak marah, Hyung?”
“O…”
Mendengar jawaban Hyung yang setengah hati terus-menerus itu, membuatku mengubah posisi tubuhku. Berbalik ke arahnya dari yang tadinya menghadap dinding.
“Yesung, Hyung? Kau marah padaku kan? Katakan saja, Hyung.” Kataku dengan volume normal. Aku memang merasa “sedikit” bersalah memukulnya.
“O… .” hatiku menceblos mendengar tanggapannya. Walau sama singkatnya, tapi jawabannya kali ini artinya beda.
“Mianhae, Hyung. Tapi aku punya alasan melakukannya.” Aku berhenti sejenak mengharapkan ia memberi respon keingintahuan. Tapi itu sia-sisa. Jadi ku lanjutkan saja.
Kalau aku tidak memukulmu, member lain akan melakukannya. Kau taukan siapa yang ku maksud? Aku tau kau punya jadwal pemotretan dua hari lagi. Jika dia sampai memukulmu, lebamnya akan bertahan lebih dari tiga hari. Jadi,,,, aku memukulmu. Bukankah kau pernah bilang bahwa pukulanku seperti pukulan anak kelas 5 SD. Karena itu, kupikir takkan apa-apa. Cinca mianhae Hyung!”
Kau yang berbaring menghadap dinding juga masih setia dalam diam.
“Aah,,, jadi kau benar-benar marah, Hyung?” masih tidak ada jawaban.
“Hyung! Bagaimana bisa kau marah karena tiga pukulan yang begitu pelan? Apa kau benar-benar hasil didikan wamil??! Kau pasti banyak membolos daaan… ,Aku seketika menghentikan kalimatku dan berjalan ke arah Hyung.
“Aiish.. . Yaa,Hyung! Kenapa kau malah tidur dengan nyenyak saat aku sedang minta maaf??! Sejak kapan kau tidur dan mengabaikan dongsaeng kesayanganmu ini. Yaa!” Seandainya saja Yesung Hyung sedang sadar, maka aku pasti akan dapat pukulan karena teriakanku ini. Hmm… kurasa ini memang hari yang melelahkan.


“Istirahatlah, Hyung!” aku pun kembali ke tempat tidur kosong milik Ryeowook. Sekarang aku bisa tidur, kurasa.

***
To be continue...

No comments:

Post a Comment