Author :
Clouds6009
Main Cast : Yesung a.k.a Kim Jong Woon, Park Shin
Hye, Cho Kyuhyun
Other Cast : Ryeowook, Jung YongHwa, other Super
Junior Member, Park Jiyeon, IU, ELFs
Pairing : Crack!pairing Yesung/ShinHye,
Yesung/Jiyeon, YonghHwa/ShinHye
Genre : Romance, Friendship, Family
Language : Indonesian
Rate : T
Disclaimer : Casts are idols that I like. They
belong to God, their family, and company. I just use their names and characters
here. The story is mine.
Author Note : I write this story because I like the main
casts personally, but I have another reason. I rarely find a fanfic that Yesung
acts as a REAL man. I often find him acts as boy lover, and he is the woman-alike
character (Uke). This is driving me crazy. I hope,
my amateur writing is not too bad. Happy reading!!
Chapter 4th
Sudah 2 bulan lamanya sejak berita itu tersebar ke publik. Tapi, banyak
orang masih begitu penasaran tentang sepasang ‘kekasih’ ini. Lihat saja betapa banyak
tawaran variety show, CF, photoshoot,
dan show yang diterima Yesung dan Shin Hye beberapa minggu terakhir. Walau
begitu, mereka belum pernah bertemu dalam satu acara pun. Kebetulan? atau
kesengajaaan? Entahlah… .
Tapi semua itu
berbeda dengan hari ini.
Shin Hye’s POV
“Shin Hye-ssi?”
“Ne?”
“Sebelumnya anda
mengaku, tipe ideal anda paling tidak tidak lebih tua dari 4 tahun. Jadi,
bagaimana dengan Yesung-ssi?” sang MC, Shin Dong Yup, bertanya untuk sesi
terakhir talk shownya.
“Aaa… Jong Woon
Oppa memang lebih tua 6 tahun dariku. Tapi dia terlihat seperti di awal 20an di
mataku.” jawabku, aku membayangkan senyum manis yang kulihat sebelumnya. Ya,
dia tidak terlihat berumur 30an. Tidak sama sekali.
“Jadi dia
mengubah persepsimu tentang umur? Bagaimanapun, sudah lama sejak aku terakhir
bertemu dengannya.” Ucap Shin Dong Yup. Sebelum akhirnya, “Haruskah aku bertemu
dengannya sekarang untuk memastikan pernyataan Shin Hye?” nada bicaranya
menandakan kalau itu bukanlah pertanyaan, tapi pernyataan. Dan dia
melanjutkannya dengan,”Yesung-ssi, silahkan masuk!”
Baru saja Sang MC
menyelesaikan kalimatnya, orang yang dipanggil namanya itu sudah berjalan ke arah
mereka. Dia memakai blue jeans dipadukan dengan kemeja putih polos,
dibiarkannya kancing teratas kemejanya tidak terkait, hingga dia terlihat
simple tapi juga stylish. Dia berpelukan akrab
dengan Sang MC dan segera duduk di bangku seberang sesuai instruksi, tepat
menghadap ke arahku.
“Yesung, lama
tidak bertemu.” Ucap sang MC, membuka pembicaraan.
“De, Hyung!”
senyum itu disunggingkannya lagi. ‘Aah...
kenapa aku belum bisa terbiasa dengan senyum itu?’ batinku.
“Yesung,
belakangan aku sering sekali melihatmu di TV dan berbagai event. Golden age,
hmm??”
“Hahaha.... ya,
terima kasih pada manajemen dan manejerku, Kwon hyung, yang tidak lelah
mencarikanku projek. Juga beberapa hoobae dan sunbae, seperti Dong Yup Hyung
hari ini, yang menjadikanku guestnya. Dan tentu saja uri #1 Fanclub, ELF
yeorobun, gomawo karena terus meminta kehadiranku dan mendukungku sampai saat
ini.” Woon Oppa menghadapkan pandangannya pada penonton di studio lalu ke kamera,
mengisyaratkan ELF yang mungkin sedang menyaksikan talk show live ini di rumah.
“Yesung-ah~, kau
semakin pandai berbicara sekarang. Haha... . Geunde, terima kasih padamu,
DongYup Show adalah acara pertama yang berhasil menghadirkan kalian berdua
sampai saat ini.” Kata sang MC sambil menepuk pundak Woon Oppa.
“Bagaimana bisa
aku menolak undanganmu, Hyung.” Jawab Oppa.
“Shin Hye ssi?”
saat suara MC sampai padaku, aku baru sadar kalau sejak tadi tidak mengalihkan
pandanganku dari Woon Oppa.
“De... ,” Jawabku
segera, mengalihkan perhatianku kembali kepada sang MC.
“Kurasa, aku
harus setuju dengan pendapatmu tadi. Dia hampir tidak kehilangan apapun sejak
terakhir kali kami bertemu. Chal saenggyotta, Yesungie~”
“Kehilangan
apapun?!! Memangnya apa yang kalian bicarakan sebelum aku datang, Hyung?” Tanya
Oppa menanggapi penuturan MC.
“Tipe ideal, Shin
Hye ssi, yang sama sekali bukan dirimu.”
“Benarkah, Hyung?
Memang seperti apa tipe ideal Shin Hye?” melirik sekilas ke arahku.
“Hahaha...
sebenarnya hanya satu yang tidak sesuai denganmu. Pria yang paling tidak, tidak
lebih dari 4 tahun lebih tua darinya.”
“Mendengar
pengakuanmu pada Shin Hye, kurasa
jawaban Shin Hye pasti tidak mencoreng namaku. Hahaha....”
“Ya, kau benar.
Sayang sekali, Yesung-a~.” Jawabnya sambil tersenyum kecut yang dibuat-buat.
“Jadi, apa kalian
akan terus menghindari dari tawaran menjadi bintang tamu? Aku yakin kalian
mendapat banyak tawaran menggiurkan saat ini. Shin Hye ssi?” tanyanya lagi.
“Anio. Schedule
masing-masinglah yang membuat kami baru bisa menghadiri satu acara bersama-sama
hari ini.” Jawabku santai, “Sejak awal manajemen yang mengatur semua itu. Aku hanya
mengikuti jadwal saja.”
Mendengar
jawabanku itu, sang MC lalu melihat ke arah Jong Woon Oppa. Memintanya menjawab
pertanyaan yang sama.
“Ya, seperti yang
Shin Hye bilang. Dia masih sangat sibuk,
artis setingkat Shin Hye biasanya punya jadwal yang sudah disusun untuk waktu
setahun sebelum kegiatannya berlangsung. Seperti halnya Shin Hye, album Super
Junior dan soloku juga sudah dijadwalkan sejak september lalu untuk setahun ke
depan. Akan sulit menemukan sela yang pas untuk kegiatan individual yang tidak
direncanakan sebelumnya.”
“Geurae... ?!!”
Tanggap sang MC sambil memijak-mijat tengkuknya pelan. “Hajiman, Jika kalian
punya kesempatan untuk tampil bersama, acara seperti apa yang ingin kalian
ikuti?” Sambungnya.
“Emm.... outdoor
event. Mungkin Running Man, sudah lama aku tidak menjadi guest di sana. Aku juga
ingin ikut acara edukasi, seperti 100 Quiz Challenge. Itu kedengaran menarik
dan menantang. Dan Yesung Oppa pernah berhasil sampai section akhir acara itu dengan EunHyuk Oppa. Benarkan?” Tanyaku sambil
mengalihkan pandanganku padanya, mencoba menkonfirmasi apa yang kudengar
sebulan lalu.
“Kau tau tentang
itu?! Hahaha... sebenarnya bagiku itu tahun bersejarah, 2012. Setelah acara itu
dan kami pulang ke dorm. Aku dan Eunhyuk langsung mengumpulkan member dan menyombongkan
diri tentang keberhasilan kami. Tapi mereka malah lebih peduli tentang
bagaimana mereka akan memanfaatkan uang hadiah yang kami dapatkan.” Katanya geleng-geleng
kepala –mungkin dia mengingat saat-saat itu kembali- lalu tertawa. Setelah mendengar
pengakuannya itu, penonton di studio sontak ikut tertawa. Hahaha....
“PD-nim, pastikan
anda mencatatnya. Running Man atau program kuis. Itulah pilihan mereka ke
depannya.” Ucap sang MC sambil memicingkan matanya tepat ke arah kamera. Lalu
tertawa kecil, kelihatannya puas karena pertanyaannya tepat sasaran.
“Aku sempat
mendengar siaran radio, Shin Hye dan 7 member Super Junior menjadi guest.” Lanjutnya, “Mereka awalnya juga
tidak tau hubungan kalian. Jadi kalian belum dekat satu sama lain. Lalu, bagaimana
hubunganmu dengan mereka sekarang?”
“Ye. Sekarang aku
sering berkomunikasi dan saat kami bertemu, kami saling menyapa dan- jika
sempat- berbincang.” Jawabku jujur. Ya, aku memang lebih sering berkomunikasi
dengan mereka belakangan ini. I have to say, itu bukan hal sulit untuk merasa
nyaman menjadi teman mereka.
“Hmm... Super
Junior member, selain Yesung, siapa yang paling dekat denganmu saat ini?”
“Selain Heechul
Oppa, Ryeowook Oppa?”Jawabku ragu. Kulihat Woon oppa melihat ke arahku. Sedikit
terkejut mungkin.
“Ryeowook Oppa,
dia sangat perhatian. 2 minggu lalu, Ryeowook Oppa bahkan memberiku tiket ke
pementasan drama musikalnya. Dia juga mengirimiku pesan singkat, untuk membicarakan
beberapa hal atau sekadar menyapa.” Jawabku lagi. Drama musikalnya 2 minggu
lalu membuat salah satu temanku terpikat. Ya, aku memang meminta Nina, temanku
dari Jepang, untuk menemaniku. Dia jatuh hati pada suara, performance, dan juga
bahasa Jepangnya- yang ditujukan pada fansnya yang khusus datang dari Jepang-
saat itu. Setelah pertunjukan berakhir, dia yang tau aku mengenal Ryeowook,
menarikku ke backstage untuk memperkenalkannya. Huufft.... jika Ryeosomnia tau, aku yakin hidupku
seminggu bisa ikut-ikutan kacau. T_T
“Ryeowook ya... .
Hmm, memang dia salah satu yang bisa mengakrabkan diri dengan wanita dengan
cukup mudah, setelah Sungmin tentunya. Jadi, Ryeowook menjadi sosok yang sangat
perhatian di matamu. Bukankah Ryeowookie sangat berbeda dengan orang yang ada
di depanmu ini?”
Mendengar
pertanyaan itu, lagi-lagi penonton tak bisa menahan tawanya. Sedang aku?? Aku
masih menimbang-nimbang harus kujawab apa pertanyaan itu. Melihatku tak kunjung
menjawab, sang MC pun kembali berkomentar.
“Ani. Hanya saja setelah
bertahun-tahun mengenal Yesung, aku hampir tidak pernah mendengarnya
berhubungan lebih dari sekedar rekan kerja dengan sesama entertainer. Sekalinya
ada hubungan, dia tidak pernah bertingkah seakan dia sedang jatuh cinta dan
harus menghubungi ‘seseorang’ itu sesering mungkin. Jadi kupikir,,,”
Belum sempat aku
menyusun kalimat untuk memastikan semuanya akan baik-baik saja. Tiba-tiba
diapun mengambil alih tugasku.
“De, aku memang
kikuk untuk menghubungi seseorang tanpa tujuan atau sekedar menyapa.” Jawabnya
sambil berwajah pasrah (?)
“Sekalipun itu
kekasihmu?”
“De~. Bahkan,
jika itu orang yang kusukai. Akh, Hyung,” jawabnya lagi, pandangannya terlihat
seperti memohon pada MC yang -cukup- akrab dengannya itu.
“Waeyo??!”
tanggap sang MC, berusaha menggoda Woon Oppa sedikit lebih lama sepertinya.
“Sejujurnya, aku
juga tidak tahu kalau Shin Hye saling menghubungi dengan member, terutama
Ryeowook. Aku baru mendengarnya hari ini.” Merasa sia-sia dengan usahanya, Woon
Oppa memilih mengajukan pertanyaan dalam bentuk pernyataan padaku. Tapi yang
terjadi malah....
“Tenanglah,
Yesung. Mereka pasti hanya berteman. Kalaupun ada yang perlu kau takutkan, itu
bukan Ryeowook, tapi Eunhyuk” ucap sang MC lalu mendekat ke sisi kiri Woon Oppa
dan menepuk pelan pundaknya.
Penonton tertawa
mendengar komentar dan aksi Dong Yup di penghujung acara. Kulihat Yesung Oppa
hanya bisa menanggapinya dengan tatapan tak percaya, lalu malah ikut tertawa.
Haha.... +_+
***
“Hye-ya!!” Suara
yang begitu familiar memanggilku.
“Ne,Oppa?” kataku
saat Woon Oppa sudah berada di depanku saat aku berbalik ke belakang.
“Sudah tidak
punya jadwal lagikan?” Tanyanya.
“Ne,”
“Jadi, sudah mau
pulang?”
“Ne,”
“Kalau begitu,
biar kuantar. Tunggulah di depan pintu masuk. Aku ke parkiran dulu. Call?”
“Baiklah, Oppa.”
Jawabku singkat. Lalu dia berbalik, menuju parkiran di lantai 2. Aku masih
memandanginya saat Mirae Noona, manajerku, tiba-tiba tertawa. Akupun menoleh
padanya, ingin tahu apa ada hal lucu yang kulewatkan.
Mengerti dengan
tatapan ingin tahuku, dia lalu bertanya sambil menahan tawanya, “Hmp.... Shin
Hye, wae gurae? Kenapa tiba-tiba begitu gugup bicara dengannya?”
“Hmn? Maksud
Unnie??” jawabku bingung.
“Biasanya kau
bicara dengan nyaman hampir dengan setiap orang yang kau kenal. Kau pasti
benar-benar menyukai Yesung-ssi, sampai bicara segugup dan pendek-pendek
seperti itu.”
“Unnie~ jangan
menggodaku. Aku hanya lelah, jadi menjawab seadanya. Siapa bilang aku gugup?”
tanyaku. Tidak terima dengan penilaiannya. ‘Ya,
aku tidak gugup. Tidak!’ batinku.
“De, de, de... .
terserah padamu saja. Karena pangeran baik hatimu sudah menawarimu tumpangan,
aku tidak perlu mengantarmu lagikan? Jja, Unnie ini pulang duluan ya. Bilang
padanya jangan ngebut walau jalanan sudah sepi jam segini.”
“Kenapa tidak
ikut dengan kami saja? Woon Oppa takkan keberatan. Ne?”
“Ani. Aku tidak
mau mengganggu waktu singkat kalian untuk berduaan.” Jawabnya, lalu mencolek
pipiku. Dan karena ucapannya barusan, aku yakin bahwa pipiku sudah merona
sempurna sekarang. ‘Yak! Apa yang kau
katakan??’ hampir saja kukatakan seandainya aku tidak ingat bahwa dia lebih
tua dariku. Hufft!!! Melihatku yang tidak merespon, diapun mengusap lebut
kepalaku dan mengucapkan ‘Sampai nanti!’.
“Unnie berhati-hatilah.”
Aku berteriak dan Unnie hanya melambaikan tangan, lalu menjauh melewati
parkiran di area sayap kanan gedung. Sedangkan aku, seperti perintah Woon Oppa
tadi, berjalan menuju pintu utama. Tapi perjalanan singkatku itu dipenuhi
dengan pengulangan komentar Mirae Unnie tadi dan berakhir dengan sebuah ‘pengakuan’.
‘Yaak! Park Shin Hye. Kenapa kau segugup itu? Sampai
hampir tidak bisa berkata-kata. Bahkan sekarang kau menggerutu sendiri akan
tingkahmu. Aaah... ada apa denganku?’
***
Saat aku baru
saja melewati pintu, kulihat sosok beberapa orang yang kukenal dengan berbagai
case alat musik berwarna biru langit. Tidak luput pula dari pandanganku tulisan
kecil ’BlueMoon’ di sudut bawahnya yang diikuti garis hitam horizontal.
“Jung Shin-a~”
ucapku setelah menepuk singkat bahu pria yang jauh lebih tinggi dariku itu.
“Shin Hye noona!”
“Apa kalian ada
siaran hari ini?” tanyaku mengawali pembicaraan.
“De, noona. Tadi
ada shooting pengambilan gambar untuk
program musik. Karena kami punya jadwal tour
mulai minggu depan, jadi kami harus menyelesaikannya lebih dulu.”
“Hmm...”
Kuedarkan pandanganku. Tepat di sebelah Jung Shin ada Jong Hyun dan Yong Hwa.
Masing masing dengan celana hitam ketat dan kaos abu abu yang dipadukan dengan
blazer hitam dengan glow yang kentara lantaran kurangnya pasokan cahaya tempat
ini. Tak ambil pusing untuk mengganti kostum panggung, tampaknya.
“Yonghwa, Min
Hyuk kemana?”
Baru saja Yong
Hwa, yang kutanya, hendak menjawab, sepasang tangan -masing-masing di kanan
kiri- sudah mendarat sempurna di pundakku.
“Aku di sini,
Noona.” Ucap Minhyuk lalu segera bergabung dengan bandmatenya. Dia menawariku segelas
kopi hangat –aku memastikan setelah melihat kepulan asap keluar dari wadah
putih itu- yang kutolak karena tidak ingin mengalami insomnia malam ini.
“Sudah lama kita semua
tidak bertemu.” Ucapku sambil tersenyum ke arah mereka. Bahagia rasanya karena
mereka ada di depanku sekarang.
“Ya, sayang
sekali. Itu karena fans yang terus mengelu-elukan pasangan Heartstring dan YAB
yang melegenda ini.” Jawab Jung Shin sambil merangkul pundak Yong Hwa yang
berdiri di samping kirinya dan tersenyum menggoda ke arahku.
“Jung Shin-a,
hati-hatilah bicara tentang noona yang sudah punya kekasih. Kau tidak tau ya? Kau
bisa hilang dalam semalam kalau mereka, para fans, sampai tahu kau menggoda
Angel for Prince Clouds mereka, apalagi membuatnya tidak nyaman.” Jelas Jong
Hyun sambil tersenyum Evil. Kudengar, member KyuLine memang pro dalam
mengekspresikan kejahilannya. Dan sekarang aku bisa melihatnya.
Belum sempat
JungShin membalas kata-kata Jonghyun, Yong Hwa lalu bersuara,
“Kalian ini. Kita
baru bertemu dengannya lagi, tapi kalian sudah mulai menggodanya lagi.
Shin Hye, jangan dengarkan mereka. Mereka hanya cemburu dan juga merindukanmu.”
Katanya sambil melihat lurus padaku. Senyuman khas jelas terukir di wajahnya.
“Tidak apa, Yong.
tentang tour kalian, apa kali ini aku juga dapat tiket gratis? Hehehe...”
“Tentu, VIP
untukmu Noona!” Jawab Minhyuk cepat, lalu kembali menyeruput minuman yang tadi
sempat di tawarkannya padaku.
Yong tertawa,
lalu mengiyakan perkataan Minhyuk. “Ya, kami akan mengirimkannya sehari sebelum
konser. Apa kau sudah mau pulang? Kemana Manajermu?”
“Ya. Aku sudah
mau pulang. Mirae Unnie sudah pulang lebih dulu.”
“Begitukah? Biar
kami saja yang mengantarmu. Jadwal kami juga baru selesai.”
“Ani, Yong. Aku
sedang menunggu-“
Tin... Tin...
Tiiin!!! (#anggap saja suara klakson ya!! :D)
Sebuah mobil
hitam, Ranault Samsung -kalau aku tak salah mengenali desain luarnya- berhenti
tepat di depan kami yang memang berada di pintu utama.
“Hye-ya,
masuklah. Eem??” kaca depan kursi kemudi diturunkan tampaklah Woon Oppa di
kursi kemudi. Dia melihat kami, sedikit memicingkan matanya, lalu berjalan keluar
dari mobilnya.
“Jong Hyun-a, bagaimana
kabarmu?” dia memeluk Jong Hyung. Cukup akrab, tampaknya.
“Baik, Hyung. Kau
sendiri?” Jong Hyun segera menjawab saat pelukan singkat itu berakhir.
“Aku juga baik-baik
saja. Kudengar CNBlue akan mengadakan tour hingga Eropa tahun ini. Selamat ya!”
katanya sambil menepuk-nepuk pelan punggung Jong Hyun.
“De, gomawo,
Woonie Hyung. Karena itulah kami rekaman untuk program musik lebih dulu tadi.
Eem... jadi hyung yang akan mengantar, Noona?” tanya Jong Hyun melihat ke
arahku sekilas. Seakan pertanyaan itu ditujukan padaku.
“Ya, kulihat dia
hanya ditemani Mirae-ssi, jadi kupikir lebih baik aku saja yang mengantar
mereka. Hye-ya, kemana Mirae-ssi?”
“Unnie, sudah
pulang lebih dulu. Noona membawa mobil, jadi dia memilih pulang sendiri.”
“Geurae... . Jong
Hyun-a, hyung pulang dulu. Senang bertemu kalian dan sukses untuk konsernya.”
“Ne.
Berhati-hatilah mengantar Noona, Hyung.” Woon Oppa hanya mengangguk,
mengiyakan.
“Yong Hwa, Jung
Shin, Min Hyuk, sampai bertemu lagi.” Putusnya, lalu segera menuju mobilnya.
Ketiganya memberi
anggukan sambil tersenyum. Berterima kasih karena sunbaenya memberi dukungan,
meski mereka tidak begitu dekat satu sama lain.
“Yong, Min Hyuk,
Jung Shin, Jong Hyun, aku pulang duluan yah. Aku pasti datang ke konser kalian.
Anyeong!” Ucapku, lalu mengikuti langkah Oppa.
“De, Noona.
Anyeo~ng!!” Teriak Min Hyuk.
Setelah duduk di
samping kursi kemudi. Aku melihat ke arah mereka lagi dan melambaikan tangan
sebentar. Sampai Woon Oppa mulai menjalankan mobilnya menjauh dari sana.
Author’s POV
“Hyung?”
“Hmn?”
“Kau baik-baik
saja?”
“Hmn, nan
gwenchana, Min Hyuk-a.”
***
Shin Hye’s POV
“Hye-ya?”
“De?” jawabku
singkat. Terus memandangi lampu jalan dan mobil-mobil yang melewati mobil Woon
Oppa yang juga tengah melaju, dengan kecepatan rata-rata tentunya.
“Apa kau ada
waktu hari minggu nanti?”
“Hari minggu
ya... . tunggu sebentar, kulihat jadwalku dulu.” Kutarik note kecil hasil
duplikasi penjadwalan rumit yang dibuatkan Mirae Noona atas permintaanku
beberapa bulan lalu.
Kudengar dia
tertawa tertahan.
“Kenapa tertawa,
Oppa?”
“baru saja,
melihat tingkahmu seperti sedang berbicara dengan seorang manajar.”
“Aaa... ini agar aku
tau jadwalku sebelum waktunya. Seperti sekarang ini.” Jawabku sambil terus
melihat note hijau berukuran 10x15 cm di tanganku. “Aku tak punya jadwal
apapun, Oppa. Wae?” jawabku setelah menadapati hari minggu tidak ada dalam list
untuk pekan ini.
“Aku... bagaimana
kalau kau ikut denganku?”
“Kemana?”
“Memberdeul, mereka
membuat pesta di rumah Kyuhyun, karena kami ingin menghabiskan waktu bersama. Kurasa
ini kesempatan bagus jika kau juga datang.”
“Tapi, itukan
hanya untuk member Super Junior, apa aku boleh datang?”
“Haha... Park
Shin Hye Agashi, disini, aku, Super Junior Yesung mengundangmu untuk datang.
Lagipula, yang datang bukan cuma member Super Junior, keluarga dan teman dekat
kami juga. Jadi, practically, ini seperti pesta keluarga sederhana. Bagaimana?”
Setelah mendengar
kata ‘keluarga’, aku tidak bisa menghalangi diriku untuk berpikir ‘Jadi, aku sudah bagian dari keluarga
baginya?’. Dan memikirkan itu, membuatku senang dan langsung menganggukkan
kepala.
“Baiklah, Oppa. Aku dengan senang hati akan
datang.”
“Jja... Kita sudah sampai, Agashi.” Kulihat
sekelilingku, dia benar. Kami sudah sampai tepat di depan pagar putih setinggi
2 meter. Lokasi gedung SBS memang tidak begitu jauh dari rumahku. Sekitar 15
menit perjalanan dengan mobil. ‘Sayang
sekali.’ Innerku.
“Aku akan
menjemp-”
“Ani, Oppa. Tidak
usah. Kirimkan saja alamatnya, aku akan ke sana sendiri.”
“Tapi-“
“Tidak ada
tapi-tapian, Oppa. Ryeowook Oppa bilang kalau dua minggu ini, termasuk sabtu
nanti, jadwalmu sangat padat. Jadi dia memintaku untuk mengingatkanmu tentang
banyak hal; makan teratur, tidur tepat waktu, dan jangan terlalu sering bermain
games, juga jangan lupa olahraga.”
“Hihihi... si
Eternal maknae memberitahumu tentang jadwal individuku juga? Aku tidak tahu dia
begitu perhatian.”
“Tampaknya Oppa
tidak tau banyak tentang member yang lain. Ckckck....”
Aku sedikit
terkejut saat melihat ekspresinya setelah lama tidak mendapat komentar apapun.
Tapi entahlah. Aku tidak tau pasti apa itu.
“Hmm... ku akui,
kami jarang ngobrol belakangan ini.” ucapnya kelu.
“Kami selalu
bertemu di lokasi syuting, dan langsung berpisah untuk jadwal kami masing-masing
setelahnya. Hanya Heechul Hyung, Kang In, Ryeowook, dan Leeteuk Hyung yang
masih tinggal di dorm, sedang aku dan yang lain sudah tinggal dengan keluarga
kami masing-masing. Tidak begitu banyak waktu untuk bertemu.” Jelasnya, kali
ini bitterness nampak jelas di dalam intonasinya.
“Tapi kalian
masih begitu kompak, saling memperhatikan,
dan cukup tahu keadaan masing-masing. Memperhatikan member, Oppa bisa
memulainya lagi dari sekarang. Bagaimana?”
“Eem... begitukah
menurutmu?” tanyanya, ragu.
“Thanggyon
hatjji!”
“Huuffth.... melegakan
bicara denganmu. Wah, ternyata sudah selarut ini, pantas sangat gelap dan sepi.
Jja... . Masuklah sekarang, Shin Hye.”
Aku langsung
memegang knop pintu mobil, sempat mengucap ‘Chaljayo~’, lalu segera keluar.
Tidak lama aku kembali berbalik ke arahnya. Yang ternyata masih melihat ke
arahku.
“Oppa! Aku pasti
datang.” Teriakku sebisa mungkin, cukup untuk didengar hanya olehnya. Dia
tersenyum lalu melambai ke arahku. Kubalas dengan senyum yang kuusahakan tak
kalah manisnya, walau sulit meyakinkanku dalam suasana gelap seperti ini. Hah...hari
ini aku sudah membuat 2 janji.
***
2 hari
sebelumnya...
Yesung memilih
bermalam di dorm untuk dua minggu ke depan karena jadwalnya yang agak padat.
Dan di sinilah dia, di kamar yang dulunya dipakai berdua dengan Ryeowook.
Author’s POV
“Hyung, apa kau
punya jadwal sabtu ini?” Tanya Ryeowook tiba-tiba dari balik pintu yang
dibukanya sedikit.
“Kkamjjagiya!!!
Yaak!! Kau mengagetkan hyung, Ryewook-a~” Yesung berteriak sambil memegang
punggungnya yang terbentur kerangka bed yang tadinya dijadikan sandaran.
“Mianhae, Hyung.
Aku lupa. Jadi?”
“Jadi apanya?” Yesung
mengerutkan alis, tidak mengerti.
“Pertanyaanku
tadi Hyung~” jawab Ryeowook lagi,, dengan nada manja yang dibuat-buat.
“Memang apa yang
kau tanyakan? Aku tak sempat mendengarnya.” Yesungmasih mengelus punggungnya, ‘aah... ini lumayan sakit’ ucapnya
lirih.
“Aku tanya Hyung,
apa kau punya jadwal sabtu ini?” ulang Ryeowook.
“Ada wawancara
majalah dan kunjungan ke beberapa outlet brand yang kita promosikan. Wae?”
jawab Yesung, kembali membaca majalah yang sempat dibacanya sebelum kedatangan
Ryeowook.
“Hmm… jadi, sabtu
ini hyung akan sangat sibuk ya…” kata Ryeowook. Yesung segera menyimpan majalah
tadi di atas bed, dan berbalik melihatnya.
“Waeyo? Apa
kau punya rencana akhir pekan ini?”
“Kind of. Tapi
karena hyung punya banyak jadwal, kurasa kita harus menundanya.”
“Kenapa harus
ditunda? Kalau kau punya waktu berlibur, berliburlah lebih dulu. Aku akan ikut
lain kali.”
“Ania, Hyung.
Terakhir kita berlibur bersamakan saat shooting Boys in City edisi ke-5.”
“Memangnya rencananya
mau kemana, hmn?”
“Jeju. Kita hanya
punya paling tidak 3 hari. Jadi, tadinya ku pikir lebih baik ke tempat yang
lebih dekat tapi tetap menyenangkan.”
‘Aah… ada apa dengan anak ini. Memang dia bisa sangat
manja dan keukeuh, tapi sudah cukup lama dia tidak menunjukkannya padaku….’ Batin Yesung sambil
terus memandangi gerak- gerik Ryeowook yang seakan tengah memikirkan rencana
baru.
“Bagaimana dengan
minggu? Kurasa pesta barbeque tidak buruk juga sebagai liburan.”
“Minggu ya??!
Hmm… aku punya jadwal jam 7 malam. Pesta barbeque pagi hari tidak akan
masalah.”
“Chinca, Hyung?
Aku akan beritahu member yang lain kalau minggu ini akan ada pesta barbeque. Bye,
Hyung!”
“Ada apa sebenarnya
dengan anak itu??” kata Yesung pelan lalu melanjutkan bahan bacaannya.
***
"Bagaimana Ryeowook? Apa Jongwoon setuju untuk
ke Jeju?” Tanya sang leader segera setelah melihat kedatangan sang eternal
maknae.
“Ani, Hyung.
Yesung Hyung terlalu sibuk untuk liburan ke Jeju.” Jawab Ryeowook.
“Aish…. Ottokaji?
Rencana kita bisa gagal total.” Kata Heechul yang juga menunggu di sana bersama
Leeteuk, ikut berpikir.
“Tenang saja,
Hyung. Yesung Hyung tidak bisa berlibur ke Jeju. Jadi, aku bilang gantikan saja
liburannya jadi pesta barbeque minggu pagi.” Jelas Ryeowook.
“Pesta
barbeque??? Itu terdengar leboh baik.” suara yang tiba-tiba muncul itu
mengejutkan tiga orang lainnya.
“Yak! Shindong,
sejak kapan kau ada di sini?”
“Heechul Hyung,
aku sudah di sini sebelum kau dan Leeteuk Hyung. Aku juga tahu rencana kalian
untuk Yesung Hyung. Ku kira kalian melihatku yang jelas-jelas berbaring di
sini.”
“Kau!!”
“Sudah, sudah.
Sekarang kembali ke rencana kita. Bagus Ryeowook-a. Sekarang kita harus ke step
selanjutnya.
Keempat orang
itupun membentuk lingkaran kecil sambil saling berbisik-bisik. Entah apa
sebenarnya rencana mereka.
TBC....
Sorry karena updatenya lamaaa~ sekali. Aku harap reader masih bersedia membaca dan review.Kritik dan saran bisa dipertimbangkan untuk chapter selanjutnya.
Buat Nuri Aryani, aku masih nyari2 scene romantis apa yang cocok. Sejauh penelusuran (?) sejak 2009, Abang Yeye bukan tipe cowok romantis walau suka hal romantis.
Punya ide mungkin??
Aah... sorry authornya amatir >_< jadi butuh banyak saran.
Buat Andriani Diah Irianti, chapter 4 is available. Thanks and keep reading ^_^
No comments:
Post a Comment